SEOUL, KOMPAS.com — Mencairnya hubungan Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) dimanfaatkan sebuah perusahaan perawatan kecantikan untuk memasarkan produknya.
Perusahaan bernama 5149 tersebut dilaporkan memasang poster berisi wajah Pemimpin Korut Kim Jong Un saat mengenakan masker kecantikan.
Diwartakan Sky News dan SCMP pada Selasa (11/12/2018), poster itu memajang produk bernama "Masker Pelembab Nuklir Unifikasi" atau "Masker Nuklir".
Baca juga: Puji Sang Penguasa, Anak-anak Korut Sebut Kim Jong Un sebagai Ayah
"Terpujilah kelembaban untuk semua perempuan di Utara dan Selatan," demikian kalimat promosi yang dibuat seperti propaganda.
Masker tersebut dilaporkan pada Juni, atau setelah Konferensi Tingkat Tinggi Antar-Korea antara Kim dan Presiden Moon Jae-in.
Sejak pertemuan itu, media Korsel melaporkan perusahaan itu menjual 25.000 masker dengan harga per buah 4.000 won atau Rp 51,758.
Perusahaan 5149 mengklaim, masker itu memiliki kandungan mineral dari Gunung Paektu yang dianggap keramat dan terletak di perbatasan China-Korut.
These Kim Jong Un face masks are flying off the shelves in South Korea. Dubbed "nuke" masks, they will relieve the tension in your skin by moisturizing it with mineral water from Mt. Paektu, manufacturer claims. pic.twitter.com/s4l9lfugXx
— Sam Kim (@samkimasia) December 11, 2018
Pakar kecantikan Irene Kim mengutarakan, dia takut jika masker itu menjadi alat propaganda yang dipakai pemerintah negara komunis itu.
Beberapa tahun lalu, kata Irene, Korut merupakan ancaman terbesar bagi Korsel karena Kim dianggap diktator dan tiran yang berusaha mengganggu perdamaian dunia.
"Kini, dia merupakan representasi masker wajah yang tengah populer. Saya tak suka jika promosinya dibalut agenda politik tertentu," tutur Irene.
Sesuai dengan undang-undang Korsel 1948, setiap warga dilarang memuji atau berbicara positif tentang Pemerintahan Korut.
Meski begitu, dilaporkan hingga saat ini Seoul masih belum bertindak soal viralnya penjualan masker dengan wajah Kim tersebut.
Meski kedua negara sebenarnya masih terlibat konflik sejak Perang Korea (1950-1953), popularitas Kim meroket sejak dia tiga kali bertemu Moon.
Warganet Korsel di Twitter menyebut Kim "imut" dan "lucu" ketika berpose dengan Moon di Gunung Paektu pada September sambil membuat simbol hati dengan jarinya.
Kemudian dalam jajak pendapat yang dihelat Pusat Penelitian Korea pada Mei, sebanyak 78 persen responden menyatakan mereka memercayai Kim.
Justin Shin, fotografer yang bekerja bagi merek kecantikan ternama, menyatakan, rakyat Korsel hanya melihat dari permukaan.
"Mereka tak melihat kondisi sebenarnya rakyat Korut. Mungkin saja terdapat gerakan populis di kalangan anak muda. Namun tak berlaku untuk kami semua," tuturnya.
Baca juga: Rencana Kunjungan Kim Jong Un Dorong Aksi Warga Korea Selatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.