KOMPAS.com - Seni merupakan salah satu hiburan tertua umat manusia. Berbagai bentuk kesenian memang sudah ditemukan sejak masa prasejarah.
Ini bisa dilihat dengan banyaknya temuan lukisan dinding di gua, yang merupakan tempat tinggal manusia purba. Temuan itu juga memperlihatkan tingginya nilai seni masyarakat saat itu.
Namun, ada sedikit yang membedakan antara seni hari ini dengan ribuan tahun yang lalu. Misalnya, kita sekarang menggunakan spidol untuk menggambar, sedangkan dulu manusia menggunakan alat tertentu untuk menggambar pada dinding-dinding gua ataupun batu.
Berikut merupakan alat kesenian yang terbilang tua menurut catatan sejarah dan masih digunakan sampai sekarang:
Sejarah mengenai krayon saulit untuk dikemukakan secara jelas. Namun, pada dasarnya, krayon terdiri dari lilin berpigmen yang digunakan untuk melukis.
Jika kita telusuri, era Mesir Kuno dan Yunani sudah menggunakan "krayon" untuk mengembangkan kesenian mereka.
Untuk krayon dengan campuran beberapa kapur, sudah dikenalkan pada abad ke-16. Sedangkan untuk krayon berbasis lilin sudah dikembangkan dengan baik pada abad ke-19. Pengembangan krayon berupa Crayola ditemukan sejak 1902.
Sejak dulu, model pembuatan tembikar memang menggunakan tangan dan roda yang berputar untuk membentuk tembikar.
Ternyata, roda tembikar sudah ditemukan sekitar 5.000 tahun yang lalu atau lebih. Dulunya roda ini harus diputar menggunakan tangan atau kaki. Ketika berputar, obyek tembikar dibentuk sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Ketangkasan akan penggunaan roda tembikar yang berputar akan membuat pembuatnya dapat menghasilkan bentuk presisi.
Pada abad ke-18 beberapa pengrajin menggunakan anak laki-laki untuk memutar roda tembikar. Sementara sang pengrajin membentuk obyeknya. Saat ini, roda tembikar lebih modern dan memanfaatkan tenaga listrik.
Pada akhir abad ke-16, cat minyak telah menjadi media pilihan bagi banyak seniman, terutama di Italia untuk melukis. Sampai kini, alat ini masih digunakan.