Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2018, 23:37 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

RAMALLAH, KOMPAS.com - Kelompok militan Islam Palestina telah menunjuk seorang pemimpin baru. Hal yang dilakukan pertama kali setelah lebih dari 20 tahun.

Namun menurut pejabat senior Palestina, pemimpin baru kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) yang dipilih akan tetap memiliki hubungan erat dengan Iran.

Melansir dari AFP, Kamis (27/9/2018), Ziad al-Nakhala, yang berbasis di Suriah akan mengambil alih posisi sekretaris jenderal PIJ dari Ramadhan Shalah, yang diketahui tengah mengalami masalah kesehatan yang serius selama beberapa bulan terakhir.

Shalah telah memimpin PIJ sejak 1995 dan kini diyakini sedang dalam keadaan koma akibat penyakit yang tidak diungkapkan, meski kelompok itu belum secara terbuka mengumumkan hal tersebut.

Baca juga: Spanyol Siap Akui Palestina sebagai Negara Merdeka

Menurut pejabat senior PIJ, yang tak ingin diungkapkan identitasnya, al-Nakhala terpilih sebagai pemimpin baru tanpa perlawanan atau calon lain.

Sumber lain dari kelompok tersebut juga turut mengkonfirmasi penunjukkan pemimpin baru tersebut.

Lahir di Gaza pada 1953, al-Nakhala disebut juga memiliki kedekatan dengan Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon. Dia telah menjadi wakil dari Shalah sejak tahun 1990-an.

Kelompok PIJ juga diketahui mendapat dukungan yang cukup besar dari pemerintah Iran.

Bersama dengan sekutu Gaza, Hamas, PIJ telah tiga kali berperang melawan Israel sejak 2008.

Kelompok tersebut telah dianggap sebagai organisasi teroris oleh AS dan juga Uni Eropa. Bahkan AS telah melabeli al-Nakhala sebagai teroris global pada 2014.

Kelompok tersebut telah menentang perjanjian damai yang ditandatangani antara Israel dengan pemerintahan Palestina yang diakui internasional.

Baca juga: Menteri Israel Sebut Negosiasi dengan Palestina Tak Akan Ada Gunanya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com