Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2018, 13:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bakal mengungkap rencana perdamaian di Timur Tengah sebelum akhir 2018 ini.

Pernyataan itu dia sampaikan saat bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di New York di sela Sidang Umum PBB.

Di hadapan Netanyahu, Trump mengatakan dalam rencana perdamaian itu, tercantum juga solusi untuk permasalahan Palestina dan Israel.

Baca juga: AS Berencana Tutup Kantor Misi Diplomatik Palestina di Washington

Jared Kushner, menantu sekaligus penasihat Trump, telah mengerjakan rencana perdamaian dua negara selama satu tahun terakhir.

"Saya mungkin bakal mengatakannya dalam dua hingga empat bulan ke depan," tutur Trump seperti dikutip kantor berita AFP Kamis (27/9/2018).

Presiden ke-45 dalam sejarah AS itu menuturkan bakal mendukung solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Menurut Trump, dua negara adalah solusi bagus yang bisa dipertimbangkan menjelang berakhirnya masa jabatannya di Januari 2021.

Kushner, kata Trump, begitu mencintai Israel. Namun, di sisi lain dia mengusahakan agar Palestina juga menerima keadilan.

"Saya pikir dua negara adalah yang terbaik. Namun, jika mereka memilih sebaliknya, saya bisa menerima sepanjang mereka senang," tutur Trump.

Pernyataan presiden 72 tahun tersebut mendapat respon skeptis dari Palestina. Menteri Luar Negeri Riyad al-Maliki berkata dia tak terkesan dengan pernyataannya.

Selepas pertemuan dengan perwakilan dari 40 negara, tidak termasuk AS, Maliki menuturkan Trump memilih berhati-hati karena dia berhadapan dengan Netanyahu.

Dia berujar Trump harus menegaskan bahwa solusi dua negara bakal mencakup pengembalian garis perbatasan sebelum Perang Enam Hari 1967, dan menegaskan status Yerusalem Timur.

"Ini adalah pernyataan penting yang harus diungkapkan Presiden Trump untuk menunjukkan bahwa dia berkomitmen terhadap perdamaian di kawasan kami," beber Maliki.

Sementara Netanyahu dikutip media Israel menjelaskan, mereka harus mempertahankan kontrol keamanan di wilayah barat Yordania hingga Mediterania, termasuk di dalamnya Tepi Barat.

"Israel tak bakal melepaskan kontrol di sana sepanjang saya menjadi perdana menterinya. Saya kira AS memahaminya," kata Bibi, panggilan Netanyahu.

Baca juga: Spanyol Siap Akui Palestina sebagai Negara Merdeka

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com