Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diculik Tiga Pekan, Tiga Pekerja Pers Ekuador Dikabarkan Tewas

Kompas.com - 14/04/2018, 15:13 WIB
Rizky Chandra Septania,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

Sumber BBC

QUITO,KOMPAS.com - Presiden Ekuador Lenin Moreno, Jumat (13/4/2018), mengumumkan kematian tiga pekerja pers yang disandera kelompok pemberontak FARC Kolombia.

Tiga pekerja pers itu adalah Javier Ortega (32), Paul Rivas (45), dan Efrain Segarra (60). Mereka sebelumnya dilaporkan hilang selama tiga pekan.

Wartawan yang bekerja untuk koran Ekuador, El Comercio saat itu sedang menyelidiki kasus melonjaknya kekerasan di perbatasan Ekuador.

Mereka terakhir kali dilaporkan berada di sekitar Desa Mataje pada 26 Maret 2016.

Sejak saat itu, ketiga pekerja pers tersebut menghilang tanpa kabar hingga sebuah stasiun televisi Kolombia, RTN menyiarkan sebuah video pada 3 April 2018 lalu.

Baca juga : Diculik Selama Tiga Pekan, Nasib Jurnalis Ekuador Belum Diketahui

Video berdurasi 23 detik itu memunculkan tubuh ketiga pekerja pers itu dalam keadaan tubuh dirantai dan dikunci pada bagian lehernya.

Pada video tersebut, ketiganya masih dalam kondisi hidup. Salah satu sandera bahkan meminta Moreno untuk membuat kesepakatan dengan penculik untuk membebaskan mereka.

Menanggapi video tersebut Moreno kemudian memberikan waktu 12 jam pada penculik untuk mengonfirmasi kondisi dari ketiga sandera tersebut.

Dalam videonya, Moreno menegaskan, pemerintahannya tidak akan membiarkan Ekuador diintimidasi dan berjanji melanjutkan operasinya di perbatasan.

Ia bahkan berjanji memberi hadiah uang sebesar 100.000 dollar AS (Rp 1,3 miliar) bagi mereka yang memberi informasi tentang keberadaan Pimpinan FARC, Gauncho.

"Kami tidak bisa membiarkan para penjahat memaksakan keinginan mereka. Kami akan memerangi dan mengalahkan mereka," ujar Moreno seperti dikutip dari BBC Sabtu (14/4/2018).

Baca juga : Sejarah Baru Kolombia, Pemberontakan 50 Tahun FARC Berakhir

Pada 2016, pemerintah Kolombia dan FARC menyepakati perjanjian untuk mengakhiri konflik selama setengah abad.

Saat itu, sekitar 7.000 anggota FARC melucuti senjata mereka dan bergabung dengan partai politik.

Sementara, masih terdapat 1.100 anggota FARC yang memisahkan diri dari perjanjian itu dan terus melakukan perdagangan narkoba dan penambangan ilegal.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com