Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Persepsi Korupsi 2017: Peringkat Indonesia di Bawah Timor Leste

Kompas.com - 26/02/2018, 14:44 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Daily Mail

BERLIN, KOMPAS.com - Sebanyak dua pertiga negara di dunia dikatagorikan sebagai negara korup, dengan Rusia dan China masuk ke dalam daftar itu.

Dalam laporan tahunan Transparansi Internasional Selandia Baru berada di puncak negara paling tidak korup, sementara di ujung yang berlawanan ditempati Somalia.

Transparansi Internasional menyusun peringkat korupsi di 180 negara di dunia dengan basis penilaian terkait layanan publik di sebeuah negara.

Setelah Selandia Baru yang menjadi pemuncak tahun lalu, peringkat kedua ditempati Denmark, disusul Finlandia, Norwegia, dan Swiss.

Baca juga : Inilah 10 Negara Mapan Paling Korup di Dunia

Sedangkan yang didaulat sebagai negara paling korup adalah Somalia, lalu disusul Sudan Selatan, Suriah, Afghanistan, dan Yaman.

Sedangkan dari Asia, Singapura yang menempati peringkat dunia nomor enam menjadi negara paling tidak korup di seluruh Asia.

Peringkat kedua Asia ditempati Jepang yang berada di posisi ke-20 peringkat global, lalu disusul Uni Emirat Arab, Bhutan, Qatar, dan Taiwan.

Lalu di mana peringkat Indonesia dalam daftar terbaru Transparansi Internasional ini?

Indonesia berada di peringkat ke-96 bersama Brasil, Kolombia, Panama, Peru, Thailand, dan Zambia.

Di Asia Tenggara Indonesia berada di bawah Singapura (6), Brunei Darussalam (32), Malaysia (62), dan bahkan Timor Leste (91).

Di bawah Indonesia terdapat Filipina (111), Myanmar (130), Laos (135), dan Kamboja (161).

Bersamaan dengan rilis ini, Tranparansi Internasional juga menyampaikan peringatakn bahwa korupsi terus menjadi masalah global dan banyak negara yang bergerak telalu lamban dalam memerangi korupsi.

Transparansi menambahkan, Indeks Persepsi Korupsi 2017 juga mengungkap sejumlah masalah yang amat mengganggu.

"Meski banyak negara melakukan upaya memerang korupsi, sebagian besar negara terlalu lamban untuk bertindak," ujar lembaga yang berbasis di Jerman itu.

"Memberantas korupsi memang membutuhkan waktu, namun dalam enam tahun terakhir banyak negara yang tak membuat kemajuan," tambah Transparansi.

Baca juga : Sudah 1,3 Juta Pejabat Korup Ditangkap, China Mulai Kekurangan Penjara

Transparansi melanjutkan, menurut dari dari Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), disebut bahwa para jurnalis hidup dalam bahaya yang lebih besar di negara-negara korup.

Selama enam tahun terakhir setidaknya sembilan dari 10 jurnalis tewas di negara-negara yang memiliki nilai di bawah 45 dalam daftar.

Dari seluruh jurnalis yang tewas itu, satu dari lima orang meninggal dunia karena meliput kasus-kasus korupsi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com