Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2018, 14:02 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

 


WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah AS mengumumkan pada Jumat (24/2/2018), bakal memindahkan kantor kedutaan besar mereka di Israel ke Yerusalem pada Mei mendatang.

Pemindahan kantor kedubes itu akan dilakukan bertepatan dengan peringatan 70 tahun berdirinya negara Yahudi tersebut, yakni pada 14 Mei.

"Amerika Serikat berencana untuk membuka kedutaan besar yang baru di Yerusalem pada bulan Mei."

"Pembukaan kantor kedutaan besar tersebut akan bertepatan dengan ulang tahun Israel yang ke-70," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP.

Baca juga: Presiden Palestina Berkunjung ke Rusia, Cari Dukungan terkait Yerusalem

Untuk awalnya, kantor sementara kedubes AS di Yerusalem nantinya akan menempati sebuah bangunan yang digunakan sebagai konsuler di kawasan Arnona, sebelum nantinya didapatkan lokasi untuk kantor permanen.

"Perencanaan dan konstruksi nantinya akan membutuhkan waktu yang lebih panjang. Di kantor sementara nantinya hanya akan ada ruang untuk duta besar dengan staf kecil," kata Nauert.

Sedangkan untuk gedung kedubes AS di Yerusalem direncanakan rampung sepenuhnya pada akhir tahun depan dan dibangun di kawasan Arnona dengan ruangan yang lebih luas dan lebih banyak staf.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyambut baik pengumuman AS sekaligus menyampaikan terima kasih kepada Presiden Donald Trump atas kepemimpinan dan persahabatannya.

"Ini akan menjadikan perayaan 70 tahun berdirinya Israel sebagai perayaan nasional yang lebih besar lagi," kata Netanyahu.

Baca juga: Trump Akui Kedaulatan Israel dengan Ibu Kota Yerusalem

Sementara bagi Palestina, keputusan tersebut akan semakin mencederai warganya. Mereka menyebut AS telah melakukan provokasi secara terang-terangan.

Pemilihan waktu pemindahan yang berbarengan dengan perayaan ulang tahun Israel, bagi warga Palestina justru menjadi pengingat malapetaka, saat Yerusalem direbut dari mereka.

Presiden Donald Trump sebelumnya telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017. Sebuah tindakan yang memicu aksi pertentangan di berbagai kota di dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com