TALLINN, KOMPAS.com - Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, Jumat (30/6/2017), mengaku dia hingga saat ini belum memiliki telepon pintar.
"Saya tak seharusnya mengatakan ini, tetapi saya harus mengatakannya, saya belum punya ponsel pintar," kata politikus 62 tahun itu dalam jumpa pers di Tallinn, Estonia.
"Jadi saya tak mungkin mejadi perdana menteri Estonia, sangat tidak mungkin," ujar Juncker yang didampingi PM Estonia Juri Ratas.
Juncker menambahkan, PM Ratas mengetahui bahwa dirinya tak memiliki telepon pintar.
Baca: Taliban Afganistan Luncurkan Aplikasi untuk Ponsel Pintar
"Itulah sebabnya, seperti abad ke-19, beliau mengirimkan kartu pos berisi undangan ke Tallinn," tambah dia.
Juncker, mantan perdana menteri Luxemburg, hingga saat ini masih menggunakan telepon genggam Nokia model lama.
Pengakuan Juncker ini keluar 10 tahun setelah Apple memperkenalkan iPhone yang langsung menciptakan demam telepon pintar di dunia.
Juncker menjadi salah satu pemimpin Eropa yang termasuk kurang mengikuti perkembangan teknologi.
Pemimpin lainnya adalah Kanselir Jerman Angela Merkel yang tidak memiliki akun Twitter.
"Gapteknya" Juncker ini ironis karena dia mengunjungi Estonia salah satu negara yang paling terkoneksi secara digital.
Negeri bekas Uni Soviet ini mulai Sabtu (1/7/2017) menjadi presiden Uni Eropa dan akan mendorong isu-isu terkait teknologi digital di masa kepemimpinannya.
Baca: Ada Jalan Khusus bagi "Pecandu" Ponsel Pintar di Kota Chongqing
PM Ratas mengatakan, dia ingin aliran informasi bebas menjadi dasar kebebasan kelima Uni Eropa setelah kebebasan pergerakan manusia, barang, modal, dan jasa.
Sementara Juncker mengatakan, meski bukan penggemar teknologi canggih, dirinya yakin bahwa dunia digital adalah masa depan Uni Eropa.
"Digital ada dalam DNA negeri Anda dan harus menjadi bagian dari DNA Eropa," kata Juncker kepada PM Ratas.