Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Pembunuhan Polisi Israel, Klaim ISIS Dibantah Hamas

Kompas.com - 17/06/2017, 14:40 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com – Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), Sabtu (17/6/2017), mengklaim bertanggung jawab atas penusukan yang menewaskan seorang polisi Israel di Jerusalam, hari sebelumnya.

Dengan klaim tersebut, serangan yang menewaskan seorang perempuan polisi Israel itu menjadi serangan pertama kelompok ISIS di negara Yahudi tersebut, seperti dilaporkan Agence France-Presse.

Namun, klaim kelompok Islam garis keras yang mulai kehilangan kekuatannya di Irak dan Suriah itu jutru dibantah keras oleh kelompok militan Islam lainnya yang menguasai Jalur Gaza, Palestina.

Tiga warga Palestina menyerang petugas di Gerbang Damaskus di wilayah yang dianeksasi Israel di Jerusalem timur pada Jumat (16/6/2017) malam sebelum mereka akhirnya ditembak mati polisi.

Baca: Bunuh Perempuan Polisi Israel, Tiga Warga Palestina Ditembak Mati

Dalam pernyatan secara daring, ISIS mengatakan, tiga militannya telah menyerang sekelompok orang Yahudi yang sedang berkumpul dan memperingatkan, “serangan ini bukan yang terakhir”.

Namun, Hamas, membantan klaim ISIS dengan mengatakan, para penyerang berasal dari antara kelompok mereka dan faksi sayap kiri, Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP).

"Tiga pahlawan yang telah menjadi martir itu melalukan eksekusi di Yerusalem tidak memiliki hubungan dengan Daesh (ISIS), mereka berafiliasi dengan PFLP dan Hamas," kata juru bicara Hamas, Izzat El-Reshiq di Twitter.

PFLP menerbitkan sebuah pernyataan terpisah yang mengidentifikasi dua dari tiga penyerang sebagai anggotanya.

"Kantor media sayap bersenjata PFLP berduka karena dua rekannya telah menjadi pahlawannya," katanya.

Baca: Istana: Indonesia Utamakan Kemerdekaan Palestina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com