WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan tak akan memindahkan kedutaan besarnya di Israel ke Yerusalem untuk saat ini.
Seorang pejabat pemerintahan AS yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, Trump sudah menandatangani pembatalan pemindahan kantor kedutaan besar ke Yerusalem.
Meski kedubes AS untuk Israel akan tetap berada di Tel Aviv, pejabat itu mengatakan, keputusan ini hanya sekadar penundaan bukan pembatalan.
Baca: Pence Singgung Lagi soal Pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem
"Pertanyaannya adalah kapan (kedutaan besar pindah). Beliau hanya berpikir sekarang saatnya belum tepat," tambah pejabat itu.
Wacana pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv itu mengemuka sejak beberapa bulan terakhir. Trump secara terbuka mengatakan dirinya mendukung 100 persen, sebagai salah satu bentuk komitmen hubungan baik antara Washington dan Israel.
Menteri Luar Negeri Perancis kala itu, Jean-Marc Ayrault, menyebut rencana pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem sebagai sebuah "provokasi".
Ayrault juga menyebutnya sebagai 'ancaman' terhadap upaya mewujudkan solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Masyarakat internasional, termasuk AS, hanya mengakui Tel Aviv sebagai ibu kota Israel dan semua kantor kedutaan asing berada di kota ini.
Namun pemerintah Israel bersikukuh menyebut Yerusalem sebagai ibu kota negeri itu. Pengakuan itu termasuk Yerusalem Timur, yang diklaim Palestina sebagai ibu kota negara masa depan.
Status Yerusalem adalah salah salah masalah paling kompleks dan paling sensitif dari keseluruhan konflik antara Israel dan Palestina.
Baca: Palestina Ajak Warga Timteng Tolak Pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.