Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corby Dilarang Komersialkan Kisah Hidupnya sebagai Terpidana

Kompas.com - 31/05/2017, 06:20 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com - Pemerintah Australia akan berupaya memastikan mantan terpidana kasus narkoba Schapelle Corby tidak mengambil keuntungan dari pelanggaran hukum yang membuatnya dipenjara di Indonesia.

Corby (39) mendarat di Brisbane dari Indonesia pada Minggu (28/5/2017) dan berhasil menghindari media yang menunggunya dengan menggunakan jasa petugas keamanan berjumlah besar yang diorganisir dengan baik.

Baca: Cerita Menkumham Ditolak Corby Ketika Ingin Bertemu di Bali

Sejak kembali ke rumahnya, Corby belum memberikan komentar publik, tetapi dia telah mengunggah foto ke ribuan "followers" akun Instagram-nya yang baru dibuat.

Sementara itu, mantan Presiden Masyarakat Hukum Queensland, Bill Potts mengatakan, Corby dilarang mendapatkan keuntungan dari menjual ceritanya melalui sponsorship atau kesepakatan wawancara di media.

"Jika dia menerima uang, secara langsung atau tidak langsung, dan itu termasuk melalui teman, sponsor, dan keluarga, maka Pemerintah Persemakmuran dapat merampas uang itu kembali," katanya.

Meski demikian, Bill Potts mengatakan, ada banyak celah dalam aturan tersebut, misalnya Corby dapat dibayar untuk tampil di televisi atau iklan di mana dia tidak secara langsung membicarakan kisah pelanggaran hukumnya.

Potts mengatakan, kemungkinan besar pemerintah akan mengawasi ketat "jejak" uang Corby saat ini.

"Ada yang membayar untuk tiket pesawat tersebut, seseorang membayar untuk keamanan yang rumit itu," katanya.

"Kita tinggal di negara dimana warga memuji para penjahat dalam arti seperti tokoh kriminal Ned Kelly, tapi saya beritahu Anda, kalau Schapelle Corby bukan Ned Kelly," tambah Potts.

Ned Kelly (1854-1880) adalah seorang tokoh kriminal yang dikejar-kejar pemerintah Victoria karena dituduh melakukan perampokan dan pembunuhan yang justru menjadi legenda masyarakat Australia.

Keluarga Corby sebelumnya telah terlibat dalam perselisihan dengan pemerintah pada 2009 terkait masalah uang yang mereka peroleh.

Direktur Penyelesaian Hukum Persemakmuran merampas uang lebih dari 120.000 dolar atau hampir Rp 1,2 miliar diperoleh dari hasil penjualan buku Corby, My Story.

Pakar media dari Universitas Queensland, Axel Bruns mengatakan, Corby dan para pendukungnya telah menemukan strategi komunikasi terkait kepulangannya ke Australia.

Corby dan adik perempuannya, Mercedes secara reguler mengunggah berbagai foto di Instagram sejak Sabtu (27/5/2017).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com