Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Diguncang Unjuk Rasa Antikorupsi, Ratusan Orang Ditangkap

Kompas.com - 27/03/2017, 09:25 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com- Polisi Rusia menangkap ratusan pengunjuk rasa di seluruh negara itu, termasuk pemimpin oposisi Alexei Navalny, Minggu (26/3/2017).

Penangkapan dilakukan setelah massa pengunjuk rasa memprotes praktik korupsi di lingkaran pemerintahan saat ini dan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Dmitry Medvedev, seperti dilaporkan Reuters.

Unjuk rasa, yang diklaim sebagai yang terbesar sejak gelombang demonstrasi anti-Kremlin pada tahun 2011/2012, terjadi setahun sebelum pemilihan presiden.

Presiden Vladimir Putin berhasrat besar untuk maju lagi dalam ajang Pilpres Rusia tahun depan untuk masa jabatan keempatnya, demikian Reuters melaporkan, Senin (27/3/2017).

Jajak pendapat menunjukkan, partai oposisi liberal yang diwakili Navalny memiliki peluang yang sangat kecil dan tidak mudah menyaingi Putih yang berada di peringkat teratas.  

Namun, Navalny dan para pendukungnya berharap bisa menyuarakan ketidakpuasan publik atas praktik korupsi yang merajalela demi menarik lebih banyak dukungan warga.

Reporter Reuters menyaksikan langsung bagaimana polisi menangkap Navalny, tokoh yang diharapkan bisa menyaingi Putin, ketika ia berada di Jalan Tverskaya, pusat kota Moskwa.

Saat itu Navalny sedang berjalan dan dikerumuni para pendukungnya. Namun, helikopter polisi kemudian mengepung dari udara.

Polisi di darat menciduk Navalny dan menaikkannya ke dalam sebuah truk yang dikepung oleh massa pendukung yang berusaha membuka pintu truk tersebut.

"Saya senang bahwa ada begitu banyak orang datang  (memenuh jalanan) dari timur (negara ini) hingga Moskwa,” kata Navalny, beberapa saat sebelum dia ditangkap.

Kremlin sebelumnya mengatakan, semua rencana aksi protes di pusat kota Moskwa, yang tidak diizinkan oleh pemerintah kota, dianggap provokasi liar.

Grigory Okhotin, salah satu pendiri OVD Info, organisasi hak asai manusia yang memantau kasus-kasus penangkapan dan penahanan, mengatakan, sekitar 600 orang ditangkap oleh Moskwa, Minggu (26/3/2017).

Polisi mengatakan, sekitar 7.000 hingga 8.000 orang berada di Jalan Tverskaya dan daerah sekitarnya hingga menjelang sore hari. Namun, polisi mengatakan, hanya ada sekitar 500 orang yang ditangkap.

Amerika Serikat mengecam tindakan pemerintahan Putin  karena melakukan penangkapan dan “pemenjaraan” terhadap kebebasan berekspresi dan mengingkari nilai-nilai demokrasi.

"Kami menyerukan kepada pemerintah Rusia untuk segera melepas semua pengunjuk rasa damai itu,”kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner, dalam sebuah pernyataan.

Washington juga menambahkan bahwa  sungguh sangat disayangkan dan mempermasalahkan penangkapan Navalny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com