Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Lawan Presiden Somalia Berkewarganegaraan AS Dimulai, 20-an Tewas

Kompas.com - 20/02/2017, 06:43 WIB

MOGADISHU, KOMPAS.com - Tak kurang dari 20 orang tewas akibat bom mobil yang diledakkan di sebuah pasar di Kota Mogadishu, Somalia, Minggu waktu setempat. 

Seorang pelaku bom bunuh diri melakukan serangan itu di kawasan yang dipadati oleh penduduk sipil dan sejumlah pasukan penjaga.

Serangan ini menjadi yang paling mematikan sejak terpilihnya Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed, alias Farmajo pada 8 Februari 2017.

Pelaku serangan adalah kelompok teroris Shabaab yang memang meningkatkan aksinya sejak pemerintahan baru di negara itu terbentuk. 

"Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan bom di dalam mobil di tengah pasar yang ramai pengunjung," kata Ahmed Abdulle Afrah, Komisioner Distrik Wadajir, seperti dikutip AFP.

"Akibatnya ada setidaknya 20 korban tewas dan banyak pula yang terluka," kata dia lagi.

Jumlah pasti dalam serangan di Somalia sulit diprediksi, karena sanak keluarga, dengan menggunakan ambulan publik atau pun pribadi langsung membawa korban yang terluka atau pun tewas. 

"Ada sejumlah gerai kecil di sepanjang jalan, semacam kios minuman dan juga restoran," ungkap seorang saksi mata, Sumayo Moalim.

"Para korban adalah petugas penjaga dan orang-orang yang berbelanja, tapi sebagian besar korban adalah warga sipil," kata dia lagi. 

Kelompok teroris yang terafiliasi dengan Al-Qaeda itu belum mengeluarkan pernyataan langsung atas serangan ini.

Kendati demikian, ledakan ini terjadi di hari yang sama ketika kelompok itu menebar ancaman bahwa akan ada beragam serangan untuk melawan Farmajo dan pemerintahannya.

Presiden Farmajo menyebut kejadian itu sebagai peristiwa yang mengerikan. Dia menuliskan itu di akun Twitter-nya.

Farmajo pun mengunggah sejumlah foto ketika dia mengunjungi para korban luka di rumah sakit.

Media setempat pun memberitakan bahwa Farmajo menawarkan hadiah sebesar 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,4 miliar bagi mereka yang bisa memberi informasi tentang pelaku serangan. 

Sebelumnya, seorang tokoh senior Shabaab, Sheikh Hassan Yaqub Ali, berpidato di jaringan radio yang terafiliasi dengan kelompok teroris itu. 

Mereka menyebut Farmajo sebagai presiden yang lebih berbahaya dibandingkan presiden pendahulunya. Apalagi, Farmajo diketahui juga memegang kewarganegaraan Amerika Serikat.

Seperti dimuat laman Politico, sebelum terpilih menjadi Presiden, Farmajo adalah pegawai negeri sipil di Buffalo, New York. Dia dilahirkan di Somalia, namun memilih menjadi warga negara AS. 

Baca: Pegawai Negeri New York Terpilih Menjadi Presiden Somalia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com