MOGADISHU, KOMPAS.com — Seorang pria yang hingga belum lama ini adalah pegawai departemen transportasi di Buffalo, New York, AS, terpilih menjadi presiden Somalia, Rabu (8/2/2017).
Mohamed Abdulahi Farmajo memang memiliki dwi-kewarganegaraan, yaitu Somalia dan AS.
Dia terpilih sebagai presiden dalam sebuah pemilu yang oleh banyak pengamat disebut sebagai yang paling demokratis di Somalia selama beberapa dekade terakhir.
Farmajo adalah mantan perdana menteri yang dalam pemilihan presiden mengalahkan petahana Hasan Sheikh Mohamud dalam dua putaran.
Presiden terpilih Somalia itu lahir di Mogadishu dan bekerja di AS untuk kemenlu negerinya pada 1980-an.
Farmajo dan keluarganya kemudian mendapatkan suaka politik di AS, tetapi tak meninggalkan statusnya sebagai warga negara Somalia.
Setelah mundur sebagai perdana menteri pada 2011 setelah menjabat selama delapan bulan, Farmajo pindah ke kota Buffalo dan bekerja di departemen transportasi setempat.
"Dia sangat mencintai Somalia. Bagaimanapun, itulah tempat dia dilahirkan," ujar Intisar, putri Farmajo yang tinggal di New York.
Meski mencintai negaranya, Farmajo kini memiliki tugas berat karena Somalia adalah salah satu negara termiskin dan secara politik paling tidak berfungsi di dunia.
Farmajo tak menepis beratnya pekerjaan yang menanti dirinya pada masa depan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.