Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Jerman Tekankan Pentingnya Kerja Sama Multilateral

Kompas.com - 17/02/2017, 15:09 WIB

BONN, KOMPAS.com - Mengawali rangkaian kegiatan pada pertemuan tingkat menteri luar negergi anggota kelompok G20 yang pertama tahun ini, Menlu RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Jerman, Sigmar Gabriel, di Bonn, Kamis (16/2/2017).

Dalam pertemuan itu, Menlu RI menyambut baik inisiatif Jerman, sebagai Ketua G20 tahun 2017, untuk mengadakan pertemuan Menlu G20, demikian keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (17/2/2017).

Walaupun kelompok G20 yang didirikan untuk membahas isu keuangan dan ekonomi global pascakrisis keuangan 2008, Retno dan Gabriel sependapat bahwa Pertemuan Menlu G20 dapat berkontribusi dalam menciptakan kondisi kondusif bagi pembangunan ekonomi.

 “Fokus pembahasan Menlu G20 mengenai Maintaining Peace in a Complex World, tepat dalam berkontribusi untuk menciptakan kondisi kondusif bagi pembangunan,” tutur Retno.

Retno dan Gabriel juga menekankan pentingnya kerja sama internasional dan multilateral dalam menciptakan perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan global.

Dalam beberapa waktu terakhir, Jerman dan Indonesia melihat telah berkurangnya semangat kerja sama multilateral dan mulai meningkatnya nasionalisme dan kebijakan proteksionis di berbagai negara.

Pertemuan Menlu G20 di Bonn diharapkan akan dapat mendorong kembali semangat kerja sama multilateral dalam mengatasi tantangan bersama.

“Berbagai tantangan global saat ini tidak akan dapat diatasi oleh negara secara individu, dan membutuhkan kerja sama internasional dan multilateral yang kuat,” ucap Menlu Retno.

Dalam konteks kerja sama bilateral, Retno dan Gabriel membahas tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jerman pada April 2016, khususnya terkait kerja sama dalam bidang ekonomi, energi, maritim, dan pendidikan vokasional.

Kedua diplomat senior itu juga sepakat untuk segera melakukan pembahasan untuk memperluas bidang kerja sama komprehensif Indonesia-Jerman.

Terkait dengan pendidikan vokasional (pelatihan kejuruan), Menlu Gabriel menekankan bahwa sistem pendidikan seperti ini hanya akan berhasil apabila terdapat peran aktif, kolaborasi, dan rasa tanggung jawab yang tinggi dari perusahaan dan organisasi buruh atas pentingnya tenaga kerja yang trampil.

Gabriel menyampaikan bahwa di Jerman, sistem pendidikan vokasional berhasil karena adanya kerja sama yang baik antara perusahaan dan organisasi buruh, yang menentukan keahlian tenaga kerja yang dibutuhkan pasar.

“Kami mengundang sektor swasta di Jerman untuk dapat berkolaborasi dengan Indonesia untuk mendukung pendidikan vokasional melalui program magang dan training for trainee,” ujar Menlu Retno.

Selain itu, keduanya juga membahas kerja sama di bidang maritim dan pembangunan.

Pada bidang maritim, Menlu RI mengundang investor Jerman untuk turut mendukung pengembangan  Pusat Kelautan dan Perikanan di pulau-pulau terluar di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com