Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Kelahiran di China Tertinggi sejak 200 Tahun Lalu

Kompas.com - 24/01/2017, 15:41 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Tingkat kelahiran di China meningkat hingga mencapai yang tertinggi sejak 200 tahun lalu walau jumlah perempuan pada usia melahirkan menurun.

Statistik dari Komisi Kesehatan Nasional dan Keluarga Berencana (NHFPC) memperlihatkan 18,46 juta kelahiran pada tahun 2016, atau naik sekitar 11,5 persen dibanding 2015.

Peningkatan kelahiran ini menyusul dilonggarkannya kebijakan satu anak di China tahun lalu, yang sebelumnya diterapkan dengan tegas.

Lebih dari 45 persen dari bayi yang lahir sepanjang 2016 memiliki satu atau lebih saudara.

"Sementara jumlah total perempuan dalam usia melahirkan menurun lima juta jiwa, jumlah kelahiran meningkat besar, yang memperlihatkan penyesuaian kebijakan keluarga berencana amat tepat waktu dan amat efektif," kata Yang Wenzhuang dari NHFPC.

Dia memperkirakan pada tahun 2020 akan terdapat kelahiran sekitar 17 hingga 20 juta bayi setiap tahunnya.

Penduduk 'menua'

Bagaimanapun data yang dikeluarkan oleh Badan Statistik Nasional China menemukan angka yang lebih kecil, yaitu 17,86 juta kelahiran sepanjang 2016.

Perbedaan statistik itu disebabkan oleh metode yang berbeda dengan data NHFPC didasarkan pada sertifikat kelahiran di rumat sakit, namun kedua lembaga mengukuhkan peningkatan kelahiran yang tinggi.

China memperlakukan kebijakan satu anak pada tahun 1979 untuk mengatasi jumlah penduduk yang berlebihan, kemiskinan, dan kerusakan lingkungan.

Pemerintah China mengatakan bahwa kebijakan satu anak tersebut berhasil mencegah sekitar 400 juta kelahiran sejak diberlakukan walau angka tersebut masih diperdebatkan.

Pelonggaran kebijakan satu anak ditempuh setelah para ahli memperingatkan bahwa China kelak menjadi negara berpenduduk 'terlalu tua' sebelum menjadi makmur karena kebijakan satu anak.

Diperkirakan -dengan kebijakan satu anak- maka pada tahun 2050 nanti, seperempat penduduk China akan berusia 65 tahun ke atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com