Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organisasi Intelijen Dituding Terlibat Serangan Istanbul

Kompas.com - 16/01/2017, 18:49 WIB

ISTANBUL, KOMPAS.com – Organisasi intelijen dituding terlibat dalam serangan “profesional” pada malam Tahun Baru lalu, yang menewaskan 39 orang di sebuah kelab malam di Istanbul, Turki.

Tentang adanya keterlibatan organisasi intelijen itu disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri Turki, Norman Kurtulmus, dalam sebuah wawancara dengan penyiar A Haber, Senin (16/1/2017), seperti dilaporkan The Independent.

Sejauh ini sudah puluhan telah ditangkap terkait dengan serangan di kelab malam elite Reina, Istanbul, yang  diklaim oleh kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) itu.

Walu demikian, pelaku utama serangan yang juga melukai 70 orang lainnya itu masih buron. Menurut Kurtulmus, serangan itu dilakukan secara profesional dan organisasi intelijen terlibat.

"Tampaknya serangan ke (kelab malam) Reina bukan hanya aksi organisasi teroris, tapi organisasi intelijen juga terlibat. Itu merupakan aksi yang sangat terencana dan terorganisir," katanya.

Serangan teror pada malam Tahun Baru, atau malam pergantian tahun dari 2016 ke 2017, di Istanbul itu dilakukan oleh seorang pria bersenjata.

Pelaku terlebih dahulu menembak mati seorang polisi dan pertugas keamanan klab malam Reina sebelum ia masuk untuk menyemprotkan peluru tajamnya kepada pengunjung,

Beberap jam setelah serangan yang menewaskan 39 orang dan melukai 70 orang lain itu diklaim ISIS sebagai aksi balas dendam atas serangan oleh Turki terhadap warga sipil Suriah.

Puluhan orang di seluruh Turki telah ditangkap dan diinterogasi sehubungan dengan serangan dalam dua minggu terakhir.

Polisi mengatakan mereka telah mengetahui identitas terduga penyerang, namun hingga sejauh ini, polisi belum juga merilis siapa nama terduga pelaku tersebut.

Pihak berwenang sebelumnya mengatakan bahwa mereka percaya pria bersenjata itu bertindak sendirian, tetapi mungkin terkait dengan sel ISIS di Turki.

Tersangka diduga beretnis Uighur, dari negara Asia Tengah. Uighur adalah minoritas Muslim berbahasa Turki yang mendiami China barat dan komunitas diaspora yang signifikan di Turki.

Pada Minggu (15/1/2016) malam, dua warga China ditangkap terkait dengan serangan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com