Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara Menarget Militan di Libya, Tujuh Orang Tewas

Kompas.com - 16/11/2016, 16:30 WIB

TRIPOLI, KOMPAS.com - Serangan udara menyasar kelompok militan Islam menewaskan setidak-tidaknya tujuh orang di dekat kota Sabha, Libya barat daya.

Menurut Reuters, Rabu (16/11/2016), dengan mengutip pejabat dan laporan media setempat, pasukan kemudian mengambil potongan mayat diduga militan dari kamar mayat.

Serangan pada Selasa (15/11/2016) itu mengenai tiga rumah di Gardah, Sabha barat laut, menghancurkan dua rumah dan merusak rumah ketiga.

Belum jelas siapa yang melancarkan serangan udara itu. Petinggi militer tidak dapat dimintai keterangan.

Pasukan kedua pihak berseteru dalam perpecahan politik Libya timur-barat itu menggunakan pesawat tempur untuk menyerang kelompok radikal agama tersebut.

Amerika Serikat juga telah melancarkan sejumlah serangan udara terhadap para militan ekstremis di Libya.

Namun, seorang pejabat pertahanan AS yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa pasukannya tidak melakukan serangan terbaru itu.

Terdapat laporan berbeda terkait apakah para terduga militan itu berhubungan dengan Al Qaeda atau dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Dua organisasi garis keras itu memiliki keberadaan di bagian selatan Libya.

Laman berita Libya, Press Solidarity, mengatakan, sasaran utamanya adalah seorang militan yang dikenal dengan nama Abdulrahman Belhaj Hesnawi alias Abu Talha Al Libi.

Namun, sejumlah laporan menyebutkan bahwa Hesnawi alias Libi itu bukan salah satu korban yang tewas.

Pejabat setempat mengatakan beberapa di antara korban tewas itu merupakan warga Libya dan beberapa di antaranya warga asing, dan belum diketahui apakah Hesnawi ada di antaranya.

"Setelah satu atau dua jam berlalu sekelompok pelaku bersenjata mendatangi rumah sakit setempat di Adri, 35 kilometer dari Gardah, dan mereka mengambil sisa-sisa mayatnya," katanya.

AS telah melancarkan sejumlah serangan udara terhadap ISIS di Sirte, 500 kilometer utara Gardah sejak 1 Agustus. Sebelumnya AS melancarkan sejumlah serangan terhadap sasaran militan di sejumlah tempat lain di Afrika Utara.

Perancis diberi wewenang melakukan penerbangan untuk pengintaian dan pengawasan di atas Libya.

Beberapa petempur ISIS di Sirte melarikan diri ke selatan saat gerakan menyingkirkan mereka dari kota itu dimulai enam bulan lalu, kata pejabat Libya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com