Turki Blokir Akses Warga ke Media Sosial

ISTANBUL, KOMPAS.com - Para pengguna internet di Turki, Jumat (4/11/2016), kesulitan mengakses media sosial setelah negeri itu masuk ke dalam krisis politik baru setelah menangkap seorang politisi pro-Kurdi.

Aplikasi pengiriman pesan seperti Whatsapp tak bisa diakses sementara itu para pengguna internet melaporkan kesulitan serupa menimpa Twitter, Facebook, YouTube, dan situs media sosial lainnya.

PM Turki Binali Yildirim yang tak langsung membenarkan bahwa pemerintah tengah memblokir internet. Dia hanya mengatakan, pemblokiran internet bisa dilakukan untuk alasan keamanan.

"Ini adalah langkah sementara. Saat bahaya sudah lewat maka semuanya akan kembali normal," kata Yildirim kepada para wartawan di Istanbul.

Masalah internet itu muncul setelah 11 anggota parlemen dari Partai Rakyat Demokratik (HDP) yang pro-Kurdi, termasuk para pemimpinnya Figen Yuksekdag dan Selahahattin Demirtas.

Keduanya ditahan polisi dalam sebuah penggerebekan yang tak diduga.

Pemerintah Turki memang kerap memblokir akses ke sosial media saat situasi memanas seperti pasca-sebuah serangan teror.

Situs Turkey Blocs mengatakan, Twitter, Facebook, dan YouTube tak bisa diakses sementara pembatasan juga terjadi untuk Whatsapp, Skype, dan Instagram.

"Pemblokiran internet semakin sering digunakan di Turki untuk menekan peliputan media terkait insiden politik, sebuah bentuk sensor singkat untuk menghindari perlawanan publik," kata situs itu.

Turkey Blocks menambahkan, di masa lalu pemerintah memang pernah memblokir Twitter dan Facebook tetapi baru kali ini aplikasi semacam Whatsapp juga terkena imbasnya.