Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Wali Kota di Turki Ditahan karena Diduga Terkait Kelompok Teror

Kompas.com - 31/10/2016, 12:26 WIB

DIYARBAKIR, KOMPAS.com – Pengadilan Turki telah memerintahkan penahanan dua wali kota Diyarbakir, kota terbesar yang didominasi warga Kurdi di bagian selatan negara itu.

Kedua wali kota tersebut dituduh terlibat di dalam aktivitas “teroris” kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Gultan Kisanak dan Firat Anli, terpilih secara berbarengan pada tahun  2014. Namun, pada Minggu (30/10/2016), keduanya dituding “memiliki sebuah organisasi teroris bersenjata".

Keduanya, kata pernyataan pengadilan Diyarbakir, juga diduga kuat telah memberikan "dukungan logistik untuk sebuah organisasi teroris bersenjata".

Penahanan dua wali kota itu terjadi lima hari setelah mereka berada di bawah tahanan polisi pada Selasa (25/10/2016) malam, yang memicu pecahnya kekerasan di Turki tenggara.

Ayla Akat Ata, seorang mantan anggota parlemen dari Partai Perdamaian dan Demokrasi (BDP), milik bersama Kisanak dan Anli, juga telah ditahan pada Minggu (30/10/2016) malam.

Penangkapan dan penahanan mereka terjadi ketika Turki sedang mengalami gejolak politik yang besar. Mereka dituduh memiliki hubungan dengan PKK.

Hakim juga memerintahkan penutupan sejumlah besar media massa pro-Kurdi, Sabtu (29/10/2016) malam.

Tiga polisi terluka parah Minggu (29/10/2016) malam dalam serangan bom terhadap kantor partai AKP yang berkuasa di Provinsi Mardin,  yang bertetangga dengan Diyarbakir.

Menurut kantor berita Dogan, serangan itu terkait dengan jaringan PKK, yang tentu saja dibantah keras oleh PKK.

Ratusan orang menggelar demonstrasi pada Minggu di Diyarbakir dan Istanbul untuk menuntut pembebasan kedua wali kota. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Berbicara kepada sekitar 500 orang yang berkumpul di dekat alun-alun kota Diyarbakir, Minggu kemarin, Selahattin Demirtas, ketua bersama Partai Demokrastik Rakyat (PHD) yang pro-Kurdi, menuding pemerintah telah menggunakan para wali kota sebagai “tawanan”.

"Semua mereka yang tidak dapat mengakaui 'Erdogan adalah pemimpin kami' jelas merupakan teroris,” kata Demirtas.

Erdogan telah menuding HDP dan BDP memiliki kaitan dengan PKK, yang telah ditetapkan sebaga kelompok teror oleh Ankara, Uni Eropa, dan AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com