Hakim Filipina Akan ke Indonesia Kumpulkan Kesaksian Mary Jane

MANILA, KOMPAS.com - Hakim Anarica Castillo-Reyes, yang menangani kasus perdagangan manusia yang melibatkan Mary Jane Veloso, akan terbang ke Indonesia untuk meminta deposisi dari terpidana mati kasus narkoba itu.

Deposisi adalah sebuah pernyataan saksi yang diambil dan dikumpulkan di luar sidang dan akan digunakan dalam proses persidangan.

Kuasa hukum Mary Jane, Josalee Deinla mengatakan, deposisi ini akan dilakukan misi diplomatik Filipina di Indonesia sebelum diserahkan kepada hakim Castillo-Reyes.

Dalam sidang terakhir pada Agustus lalu, hakim Castillo-Reyes menyatakan dia akan ke Indonesia bersama kuasa hukum Mary Jane dan  kuasa hukum terdakwa kasus perdagangan manusia. Sidang selanjutnya dijadwalkan pada 27 Oktober mendatang.

Kedua terdakwa Cristina Sergio dan Julius Lacanilao disidangkan dalam kasus perdagangan manusia setelah menjanjikan pekerjaan di luar negeri untuk Mary Jane.

Ternyata, Mary Jane malah digunakan sebagai kurir untuk membawa narkoba ke Indonesia hingga dia tertangkap di bandara Yogyakarta pada 2010 karena membawa 2,2 kilogram heroin.

Meski sidang kasus ini dilanjutkan pada Oktober mendatang, Josalee Deinla mengatakan, tak ada tenggat waktu terkait proses sidang ini.

"Jika semua berjalan lancar maka deposisi Mary Jane bisa diperoleh akhir bulan ini," ujar Deinla.

Mary Jane seharusnya menjalani eksekusi mati pada April tahun lalu, tetapi Presiden Joko Widodo menundanya di menit-menit akhir untuk memenuhi permintaan Presiden Beningno Aquino III saat itu.

Penundaan eksekusi Mary Jane dibutuhkan untuk memperlancar proses sidang para terdakwa perekrut dan Mary Jane adalah saksi utama dalam kasus ini.