Pasca-kesepakatan Damai, Warga Sipil dan Oposisi Tinggalkan Deraya

DAMASKUS, KOMPAS.com - Ribuan warga sipil dan kubu oposisi Suriah akan segera meninggalkan Deraya, kota di pinggiran Damaskus, ibu kota negara itu.

Hal itu dilakukan setelah tercapai sebuah kesepakatan damai tercapai antara pemerintah dan kubu oposisi moderat.

Melalui kesepakatan itu, 4.000 warga sipil akan bertolak dari Deraya ke tempat-tempat penampungan pemerintah, Jumat (26/8/2016).

Adapun 700 orang bersenjata bakal hengkang menuju kota Idlib yang dikuasai kubu oposisi.

Evakuasi tersebut mengakhiri pengepungan Deraya oleh militer Suriah sejak 2012 lalu.

Selama kurun waktu itu, warga sipil mengalami penggempuran serta kekurangan pasokan pangan, air, dan obat-obatan.

Pertama kali mereka menerima pasokan dalam empat tahun adalah pada Juni lalu.

”Kami dipaksa hengkang, tapi kondisi kami telah menurun ke titik yang tak tertahankan,” kata Hussam Ayash, seorang aktivis di Deraya, seperti dilaporkan Associated Press.

“Kami bertahan selama empat tahun, tapi tak bisa lebih lama lagi,” kata Ayash lagi.

Kesepakatan evakuasi dari Deraya muncul selagi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry sedang bersiap menggelar perundingan dengan Menlu Rusia, Sergei Lavrov, di Geneva, Swiss.

Perundingan itu digelar untuk menegosiasikan gencatan senjata sementara di Aleppo, kota besar kedua Suriah yang berada di bagian utara negara itu.

Aleppo dilanda pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dan oposisi yang didukung oleh Amerika Serikat. Sedangkan pasukan Suriah didukung oleh Rusia.