EMPAT kapal Angkatan Laut Rusia, termasuk kapal selam bertenaga nuklir, tiba di Kuba pada Rabu (12/6/2024) pagi.
Kapal fregat Rusia, Admiral Gorshkov, yang berada di urutan pertama dari konvoi empat kapal tersebut, melepaskan tembakan penghormatan segera setelah memasuki pelabuhan Havana. Tembakan itu kemudian direspon oleh Kuba dengan tembakan meriam dari benteng kolonial abad ke-18 yang dibangun Spanyol untuk menjaga pelabuhan tersebut.
Para penonton dan nelayan tampak berbaris di tepi laut untuk menyaksikan tibanya kapal-kapal tersebut. Tim CNN yang berada di lokasi juga melihat beberapa anggota komunitas kecil Rusia dan para diplomat Rusia membawa bendera mereka untuk menyambut para awak kapal.
Baca juga: Pembunuhan Eks Kapten Kapal Selam Rusia, Ditembak Saat Jogging, Dilacak via Aplikasi Strava
Keempat kapal tersebut sekarang berlabuh di tempat di mana kapal pesiar biasanya berlabuh dan akan berada di titik tersebut sampai dengan 17 Juni ini. Sampai dengan tanggal tersebut, khalayak umum diizinkan untuk masuk dan melakukan tur mengelilingi armada tersebut.
Ini bukan kali pertama Rusia melakukan unjuk kekuatan ke salah satu sekutu lamanya, Kuba yang letaknya dekat dengan Florida, Amerka Serikat (AS). Meski begitu, acara unjuk kekuatan di tahun ini secara resmi menjadi unjuk kekuatan terbesar yang pernah dilakukan Rusia ke Kuba dalam beberapa tahun terakhir.
Kunjungan kapal-kapal perang Rusia itu yang terjadi bersamaan dengan eskalasi konflik Rusia-Ukraina ditafsirkan oleh beberapa pihak sebagai upaya untuk menakut-nakuti.
Pejabat Kuba mengatakan, konvoi kapal Rusia tersebut merupakan bagian dari kunjungan rutin antara angkatan laut kedua negara. Sementara itu, para awak kapal diharapkan dapat melakukan latihan militer selama berada di Karibia. Selain itu, para awak kapal juga diperbolehkan untuk beristirahat atau pergi melihat tempat-tempat wisata lokal.
Namun, para analis beranggapan bahwa aksi ini juga dilakukan Moskwa sebagai upaya untuk memamerkan kekuatan angkatan lautnya di halaman belakang Amerika Serikat (AS). Spekulasi ini berangkat dari meningkatnya ketegangan antara Rusia dan AS akhir-akhir ini, khususnya menyusul keputusan Presiden Joe Biden pada Mei lalu untuk mengizinkan Ukraina menyerang target Rusia dengan senjata AS.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah berjanji akan membalas, tak hanya terhadap AS, namun juga sekutu Barat Ukraina lainnya yang juga mengeluarkan izin serupa.
“Itu akan menandai keterlibatan langsung mereka dalam perang melawan Federasi Rusia, dan kami berhak untuk bertindak dengan cara yang sama,” kata Putin minggu lalu sembari berkata bahwa Moskwa sudah siap untuk menggunakan senjata nuklir.
Benjamin Gedan, direktur program Amerika Latin di lembaga pemikir Wilson Center mengatakan kepada AP bahwa “kapal perang tersebut merupakan pengingat bagi Washington bahwa sungguh tidak mengenakan jika ada musuh yang ikut campur di (lingkungan) anda.”
William Leogrande, profesor Universitas American juga berpendapat serupa. Ia mengatakan kepada AP bahwa “kunjungan kapal perang Rusia adalah cara Putin untuk mengingatkan Biden jikalau Moskwa mampu menantang Washington di wilayah pengaruhnya sendiri.”
Baca juga: Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor
Secara bersamaan, unjuk kekuatan angkatan laut itu juga untuk meyakinkan sekutu Moskwa di Amerika Latin – Kuba dan Venezuela, terkait dukungan berkelanjutannya bagi upaya mereka dalam melawan Washington, kata beberapa pakar.
Sama seperti Rusia dan Kuba, Venezuela yang hancur secara ekonomi juga memiliki hubungan tidak baik dengan AS, serta berada di bawah sanksi Amerika.
Ada empat kapal yang dikirimkan Rusia ke Kuba dalam acara unjuk kekuatan tahun ini.