Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah "Pengorbanan yang Perlu"

Kompas.com - 12/06/2024, 13:04 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

Sumber CNN

PEMIMPIN militer Hamas, Yahya Sinwar, disebut telah mengatakan bahwa dia yakin sudah unggul atas Israel dan bahwa meningkatnya jumlah korban sipil di Jalur Gaza akan menguntungkan kelompok itu. Hal ini diberitakan Wall Street Journal (WSJ) dalam sebuah laporan ekslusif berdasarkan bocoran pesan-pesan percakapan yang diperoleh dan telah ditinjau media itu.

“Kita menempatkan Israel tepat di tempat yang kita inginkan,” kata Yahya Sinwar kepada para pemimpin Hamas lainnya baru-baru ini. Demikian isi salah satu pesan itu, sebagaimana dilaporkan WSJ, Senin (11/6/2024), yang kemudian dikutip sejumlah media global, termasuk CNN pada Selasa.

Baca juga: Bagaimana Operasi Penyelamatan 4 Sandera Israel di Gaza Berlangsung?

Dalam sebuah pesan lain yang diklaim berasal dari Sinwar itu, dia dikatakan telah menggambarkan bahwa kematian warga sipil di Gaza merupakan “pengorbanan yang perlu” sambil menyebutkan konflik-konflik terkait kemerdekaan di masa lalu di negara-negara seperti Aljazair.

WSJ mengatakan, mereka meninjau puluhan pesan yang dikirim Yahya Sinwar kepada para perunding gencatan senjata. Tidak dijelaskan bagaimana pesan-pesan itu bocor dan kemudian bisa dilihat WSJ.

Sinwar belum pernah terlihat di depan umum sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang menyebabkan 1.200 warga Israel tewas dan 250 lainnya disandera.

Serangan balasan Israel yang bertujuan untuk melenyapkan kelompok itu telah menewaskan lebih dari 37.000 warga Palestina di Jalur Gaza. Angka itu menurut otoritas kesehatan setempat.

Keberadaan Sinwar saat ini tidak diketahui tetapi dia diduga bersembunyi di bawah tanah di sistem terowongan labirin Hamas di Jalur Gaza.

CNN dalam laporannya menyatakan, pesan-pesan yang dilaporkan WSJ itu memberikan gambaran sekilas tentang pemikiran orang yang mengarahkan strategi Hamas mengenai perang dan menunjukkan tekad tanpa kompromi untuk terus berperang, tanpa memedulikan besarnya korban jiwa.

Dalam percakapan lain yang terjadi ketika Israel menetapkan batas waktu pada Februari lalu untuk memasuki Rafah sebelum bulan Ramadhan, WSJ melaporkan bahwa Sinwar mendesak para pemimpin politik Hamas untuk tidak berkompromi dan sebaliknya mendorong diakhirinya perang secara permanen. Sinwar juga menambahkan bahwa tingginya korban sipil akan meningkatkan tekanan global terhadap Israel untuk menghentikan konflik.

“Perjalanan Israel di Rafah bukanlah perjalanan yang mudah,” kata Sinwar dalam sebuah pesan yang disebut ditujukan kepada pimpinan politik Hamas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com