Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan Terbaru di Banglades: Penyerang Pakai Bom, Parang, dan Tembakan

Kompas.com - 07/07/2016, 13:39 WIB

DHAKA, KOMPAS.com – Terduga kolompok radikal yang melakukan kekerasan terbaru di Banglades, Kamis (7/7/2016), menyerang dengan bom, parang, dan tembakan ke sebuah pos polisi.

Serangan itu terjadi di pos polisi, tidak jauh dari lapangan tempat sekitar 200.000 jemaah sedang merayakan Idul Fitri di Distrik Kishoreganj, Banglades utara.

Akibat serangan itu, serorang polisi tewas dan beberapa orang lagi terluka, seperti dilaporkan Agence France-Presse (AFP).

“Mereka melemparkan sebuah bom ke pos pemeriksaan polisi,” kata Mahbubur Rahman, perwira polisi di lokasi kejadian.

Menurut Rahman, polisi tewas akibat ledakan bom. Penjelasan ini meluruskan laporan televisi setempat bahwa polisi tewas akibat dipenggal.

“Seorang polisi tewas akibat ledakan. Satu penyerang dibunuh dan yang lainnya ditangkap,” ujar Rahman.

Wakil Kepala Polisi Distrik Kishoreganj, Tofazzal Hosain, mengatakan, sejumlah orang terlibat dalam serangan itu.

Beberapa penyerang di antaranya bersenjatakan parang, yang menjadi ciri serangan kelompok radikal dari sekte agama tertentu di Banglades.

“Pertama, mereka melemparkan sebuah bom keil menarget polisi. Setelah itu mereka menyerang dengan parang. Polisi membalas dengang melepaskan tembakan,” kata Hosain.

Sebelumnya televisi swasta lokal, Somoy TV, melaporkan, terjadi baku tembak antara polisi dan kelompok penyerang. Dilaporkan, seorang polisi tewas karena dipenggal.

Pejabat pemerintah setempat, Azimuddin Biswas, mengatakan, serangan terbaru ini terjadi di dekat sebuah sekolah dan bukan di lapangan tempat orang sedang beribadah.

"Jemaah tidak terpengaruh oleh bentrokan senjata itu," kata Biswas.

Meskipun tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, insiden terbaru itu terjadi sepekan setelah serangan militan yang menewaskan 20 sandera dan dua polisi di sebuah kafe di Dhaka, Jumat (1/7/2016) malam.

Situs berita The Hindu mengatakan, kekerasan bersenjata di Banglades semakin meningkat belakangan ini.

Banyak jemaah yang menghadiri ibadah Idul Fitri di Dhaka menangis ketika tokoh agama dalam khotbahnya menyinggung kekerasan yang terjadi di kafe di Dhaka, pekan lalu.

Pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina telah berulang kali menyangkal adanya pengaruh jaringan teror internasional dalam berbagai kekerasan di negaranya meski kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com