Masjid Al Aqsa Ditutup bagi Non-Muslim sampai Akhir Ramadhan

JERUSALEM, KOMPAS.com – Otoritas Israel, Selasa (28/6/2016), mengumumkan penutupan kompleks masjid Al Aqsa, Jerusalem,  bagi pengunjung non-Muslim.

Hal itu dilakukan setelah adanya serangkaian bentrok antara para peziarah dan polisi Israel di kawasan tersebut, seperti dilaporkan Agence France-Presse.

Sorang perempuan juru bicara polisi Israel mengatakan, keputusan tersebut akan berjalan hingga akhir Ramadhan, pekan depan.

Bentrokan antara jemaah Muslim dan polisi Isreal terjadi setiap pagi sejak Minggu (26/2016) karena adanya pengunjung dari kalangan Yahudi masuk ke kompleks Al Aqsa.

Sekelompok pemuda Muslim melempar polisi dengan batu, yang lalu dibalas polisi dengan tembakan gas air mata dan peluru karet.

Polisi dan paramedis mengatakan, menjelang jam kunjung Selasa pagi, sebuah lemparan batu menghantam kepala seorang wanita Yahudi yang sudah lanjut usia tua di plasa Tembok Barat.

Wanita tua itu kemudian di bawa ke rumah sakit karena menderita luka ringan di bagian kepalanya.

Beberapa tokoh Muslim menuding otoritas Israel telah diam-diam melanggar perjanjian soal akses terhadap non Muslim selama 10 hari terakhir Ramadhan.

Periode dimaksud, yang dimulai pada Minggu (26/6/2016), adalah waktu yang ketat dan khusus untuk kaum Muslim. Biasanya jumlah jemaah meningkat tajam.

Kaum non-Muslim, termasuk Yahudi, baru diperkenankan mengunjungi klompleks Al Aqsa setelah pengunjung Muslim mulai surut.

Mereka juga dilarang untuk sembahyang demi menghindari ketegangan akibat provokasi.

Bangunan masjid Al Aqsa itu oleh orang Yahudi disebut sebagai Bait Allah (Temple Mount).

Kompleks tersebut terletak di Jerusalem timur, yang telah diduduki Israel senjak tahun 1967 dan kemudian dianeksasi, namun itu tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.