Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Suriah Mencopot Nikab Setelah ISIS Terusir dari Desa Mereka

Kompas.com - 13/06/2016, 10:43 WIB

MANBIJ, KOMPAS.com - Kaum perempuan telah mencopot niqab setelah desa mereka di pinggiran Manbij, Aleppo, Suriah utara, dibebaskan dari kendali kelompok penjahat Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Pasukan oposisi Suriah yang didukung AS telah mengepung Manbij dan berusaha membebaskannya dari cengkraman ISIS, seperti dilaporkan The Independent.

Kemajuan itu telah dibuat dan oposisi Suriah dibantu serangan udara AS telah mencapai desa di sekitar Manbij dan pencapaian itu dirasakan oleh warga desa-desa di sekitarnya.

Kaum perempuan menyambut gembira kemenangan oposisi dan koalisi Suriah yang berhasil mengusir ISIS dari desa-desa mereka.

Para perempuan di desa-desa itu pun mencopot niqab – cadar penutup wajah – yang selama ini diwajibkan ISIS untuk memakainya.

Reuters/Rodi Said Wanita Suriah mulai mencopot nikab-nya setelah ISIS terusir dari desa mereka oleh koalisi AS dan oposisi Suriah.

Sebuah desa di pinggiran kota Manbij telah dibebaskan oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS pada hari Jumat pekan lalu.

Selama mengendalikan kota Manbij dan desa-desa sekitarnya, ISIS menerapkan aturan super ketat, termasuk persyaratan untuk mengenakan pakaian hitam bagi perempuan.

Kaum perempuan juga diharuskan untuk mengenakan nikab, yang biasanya jarang dilakukan selain hanya menggunakan jilbab atau kerudung.

SDF telah benar-benar mengepung Manbij, memotong rute distribusi logistik ISIS ke dan dari Manbij,  menjelang serangan yang direncanakan untuk merebut kembali kota.

Reuters/Rodi Said Wanita Suriah telah mencopot nikab-nya setelah ISIS terusir dari desa mereka oleh koalisi AS dan oposisi Suriah.

Manbij pertama kali diambil ISIS pada 2014, dan telah menjadi lokasi strategis untuk jalur suplai kelompok ekstremis antara perbatasan Turki dan kubu utama mereka di Raqqa.

Sekitar 15.000 warga diyakini telah meninggalkan Manbij sejak ISIS mengambil alih kota tahun 2014, namun 5.000 jiwa diperkirakan masih bertahan di kota itu.

SDF, koalisi yang dibangun antara kelompok Kurdi dan sekutu Arab, telah didukung oleh serangan udara yang dipimpin AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com