Pasukan Khusus Dubai Ini Semua Anggotanya Perempuan

DUBAI, KOMPAS.com - Kini warga elite, pejabat, dan tamu negara yang mengunjungi Dubai akan mendapat pengawalan dari pasukan khusus yang semua anggotanya adalah perempuan. Demikian kepolisian Dubai, Sabtu (11/6/2016).

Sejak 2015, Badan Pengawalan VIP Kepolisian Dubai telah mengawal 523 orang dan mengamankan lebih dari 1.000 ajang penting, termasuk konferensi, ekshibisi, dan pesta.

"Para petugas, baik pria maupun wanita, telah dilatih untuk siap menghadapi berbagai masalah yang bisa membahayakan seseorang atau sebuah acara," kata Brigadir Jenderal Abdullah Al Gaithi, Direktur Departemen Administrasi dan Keamanan Darurat.

"Para petugas kami menjalankan latihan keras sesuai standar internasional. Kami menggunakan teknologi modern untuk memberikan latihan simulasi agar mereka siap menghadapi berbagai situasi," tambah Abdullah.

Sementara itu, Letkol Obaid bin Mubarak Yarouf, Direktur Manajemen Keamanan dan Badan Pengamanan VIP, menjelaskan soal para perempuan anggota badan itu.

Dia mengatakan, para perempuan itu dipilih berdasarkan sejumlah kriteria khusus dan berat.

"Kemampuan dan profesionalisme mereka (petugas perempuan) di departemen kami setara dengan rekan-rekan pria mereka," kata Obaid.

"Para anggota perempuan juga menjalani latihan keras, termasuk perkelahian dan menembak, untuk mempersiapkan mereka dalam berbagai situasi," tambah Obaid.

Obaid melanjutkan, para petugas perempuan ini juga mahir mengendarai mobil dan sepeda motor. Mereka juga mampu menjaga para tamu penting sebaik rekan-rekan pria mereka.

Salah seorang anggota unit ini adalah Kapten Eman Salem yang sudah bekerja untuk badan tersebut selama lebih dari 20 tahun.

Perempuan ini mengatakan, dia secara sukarela mendaftar untuk menantang kemampuan dirinya sendiri.

"Saya ingin mencoba berkarier di sektor yang selama ini didominasi para pria," kata Salem.

Dia menambahkan, latihan yang dijalaninya sangat keras dan dia bertekad menjalaninya untuk menunjukkan potensi yang bisa ditunjukkan seorang perempuan.

"Tak seperti di akademi kepolisian, latihan kami benar-benar menempatkan kami dalam kondisi berbahaya dan mengancam jiwa kami," kata Salem.

Anggota lain adalah Sersan Ruqayah Ahman Mohammad yang memiliki spesialisasi mengendarai sepeda motor. Dia mengatakan sudah menyukai sepeda motor sejak kecil.

"Saya adalah satu-satunya anak perempuan di keluarga saya. Saat saya ditugaskan di pasukan sepeda motor, saya amat gembira dan tahu bahwa saya akan mampu," papar Ruqayah.

Saat pertama kali dibentuk, unit sepeda motor ini hanya beranggotakan enam orang perempuan. Kini unit tersebut sudah beranggotakan 15 orang perempuan.