Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Yahudi Radikal Larang Gadis Israel Naik Sepeda

Kompas.com - 08/06/2016, 20:20 WIB

TEL AVIV, KOMPAS.com - Pemimpin Yahudi ultra-ortodoks di Israel dikabarkan melarang perempuan di atas usia lima tahun mengendarai sepeda karena dianggap "tidak sopan".

Seorang rabi yang berasal dari lingkungan Nahloat, Jerusalem, itu menyebarkan larangan tersebut kepada umat Yahudi di beberapa sinagoge di kawasan tersebut.

Dia mengatakan, para gadis yang menggunakan sepeda bisa menyebabkan kerusakan terhadap kesantunan dan cara duduk para perempuan itu di atas sepeda dianggap bisa "memprovokasi" para pria.

"Kami memberitahu para orangtua agar mereka melarang anak-anak perempuan dari usia lima tahun ke atas agar tak melakukan hal tak senonoh ini," demikian perintah sang rabi.

Mereka yang diminta melakukan perintah itu adalah umat sekte Haredi, yang merupakan salah satu aliran keras agama Yahudi.

Bukan kali ini saja para rabi ultra-ortodoks mengeluarkan perintah kontroversial. Pada akhir tahun lalu mereka meminta para perempuan di kota Bnei Brak tidak melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Para rabi itu mengklaim, institusi pendidikan yang memberikan ilmu-ilmu sekuler sangat berbahaya sehingga para perempuan tak seharusnya melanjutkan studi mereka.

Para pemimpin sekte Haredi ini juga terus mencoba untuk melarang internet di komunitas mereka dan bahkan mengharamkan kepemilikan telepon genggam.

Namun, sebuah penelitian membuktikan, anjuran itu ternyata tak terlalu manjur karena golongan Yahudi ultra-ortodoks di Israel juga menggunakan internet seperti halnya orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com