Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerjakan Perhitungan Matematika di Pesawat, Profesor Ekonomi Disangka Teroris

Kompas.com - 08/05/2016, 18:39 WIB

ONTARIO, KOMPAS.com - Seorang profesor ahli ekonomi dari sebuah universitas ternama di Amerika Serikat dipaksa turun dari sebuah penerbangan American Airlines.

Gara-garanya, seorang penumpang yang melihatnya  melakukan penghitungan matematika mengira sang profesor tengah menulis kode-kode tertentu dalam bahasa Arab.

Guido Menzio (40), seorang profesor dari Universitas Pennsylvania, sedang berada di Syracuse untuk naik pesawat menuju Ontario, Kanada tempat dia akan menyajikan presentasi di Universitas Queens.

Sembari menunggu penerbangan, Guido, yang berkebangsaan Italia itu, mencoret-coret sebuah hitungan matematika.

Di dalam pesawat, seorang penumpang mencoba mengajak Guido mengobrol. Namun, ajakan itu diabaikan karena sang profesor terlalu asyik "bermain" matematika.

Menurut harian The Washington Post, pesawat itu sudah berada di landas pacu ketika penumpang yang duduk di sebelah Guido melapor gangguan kesehatan yang dialaminya.

Alhasil, pilot memutuskan untuk membawa pesawat kembali ke terminal keberangkatan.

Setibanya di terminal, petugas maskapai masuk ke dalam kabin penumpang dan membawa penumpang itu keluar. Tak lama, petugas juga membawa Guido keluar dari kabin penumpang.

Juru bicara American Airlines, Casey Norton mengatakan, penumpang yang tak disebutkan namanya itu menjelaskan dia merasa tak enak badan karena perilaku "tetangganya" Guido yang menurutnya aneh.

Di luar pesawat, sejumlah petugas menanyai Guido dan memberitahunya bahwa dia menjadi terduga teroris. Namun, aparat keamanan kemudian melepaskan Guido setelah dia menunjukkan apa yang ditulisnya di dalam kabin.

Meski Guido mengatakan dia diperlakukan dengan sopan, tetapi dia mengkritik prosedur keamanan maskapai yang gagal mengumpulkan informasi lengkap sebelum melakukan tindakan.

"Maskapai memiliki protokol yang terlalu kaku, sehingga jika peluit ditiup maka semuanya berhenti bergerak tanpa pemeriksaan dan mengandalkan informasi yang sebagian besar tanpa dasar," ujar Guido.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com