Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Geun-hye: Korut Persiapkan Uji Coba Nuklir Baru

Kompas.com - 19/04/2016, 08:24 WIB

SEOUL, KOMPAS.com –  Presiden Korea Selatan Park Geun-hye mengatakan, Korea Utara sedang mempersiapkan uji coba nuklir baru, walaupun telah terkena sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sebelumnya dilaporkan ada sejumlah aktivitas di kawasan uji coba nuklir Korea Utara.

Pemerintah Korsel memperingatkan,  Korut sedang mempersiapkan uji coba nuklir baru. Presiden Geun-hye menyatakannya dalam sebuah pertemuan kabinet terbatas,  Senin (18/4/2016).

Walaupun tidak memberikan penjelasan apa indikasinya, Geun-hye memerintahkan militer untuk bersiap menghadapi provokasi dari Pyongyang.

Kantor Berita Korsel, Yonhap, melaporkan, aparat berwenang AS dan Korsel mendeteksi aktivitas personal dan kendaraan tiga kali lebih tinggi daripada biasanya di kawasan uji coba nuklir Punggye-ri.

Sebuah situs AS yang mengadakan pengawasan, Jumat (15/4/2016),  menyatakan melihat sejumlah aktivitas lewat foto satelit.

"Melihat sejumlah aktivitas itu, kami beranggapan, ada kemungkinan Korut sedang mengadakan uji coba nuklir bawah tanah. Kami memonitor situasi sesuai dugaan tersebut," demikian dikatakan juru bicara Menteri Pertahanan Korsel Moon Sang Gyun.

Analis berpendapat, seperti dilaporkan Deutche Welle, peningkatan aktivitas nuklir di Korut juga berkaitan dengan kongres partai komunis penguasa, yang akan diadakan bulan depan.

Pada kongres itu, Kim Jong Un akan berusaha memperkuat posisi dan kekuasaannya.

Namun, seperti ditegaskan Geun-hye di depan kabinet, tidak jelas, provokasi seperti apa akan diadakan penguasa muda Korut itu.

Sebuah lembaga pemikir mengungkap hari Senin (18/4/2016), Korut mungkin mampu menempatkan hulu ledak nuklir pada salah satu rudalnya.

Choi Jin Wook, Kepala Institut Unifikasi Korea mengatakan, hulu ledak nuklir akan ditempatkan pada yaitu rudal jarak pendek Scud dan rudal jangka menengah Rodong.

Korut, Jumat lalu,  mengadakan percobaan rudal tetapi gagal. Uji coba itu berkenaan dengan ulang tahun pendiri Kurut, Kim Il Sung, kakek dari Kim Jong Un.

Uji rudal Korut itu dikecam sejumlah negara, termasuk China, sekutu dekatnya.

Walaupun sejumlah pakar berpendapat, gembar-gembor Korut tentang kemampuan kepala nuklirnya jauh lebih besar dari kenyataan, sebagian besar pakar mengakui, negara itu mencapai kemajuan besar dalam memperbaiki teknologi rudal balistiknya.

Februari lalu, uji coba rudal yang mereka adakan berhasil, dan itu menyulut dijatuhkannya sanksi PBB berikutnya.

Wakil Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, Senin, mengatakan, AS akan memberikan reaksi keras jika Korut melanjutkan uji coba nuklir. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com