Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Perbatasan Laut Baru, Ribuan Warga Kepung Kedubes Australia di Dili

Kompas.com - 23/03/2016, 12:34 WIB

DILI, KOMPAS.com - Ribuan demonstran memblokade kedutaan besar Australia di Dili untuk menuntut penentuan nperbatasan baru kedua negara di Laut Timor yang kaya cadangan minyak bumi.

Dalam traktat yang ditandatangani Australia dan Timor Leste pada 2006 menyepakati proyek bernilai miliaran dollar AS dari ladang minyak dan gas di laut antara dua negara tetangga tersebut.

Lebih dari 10.000 orang aktivis berkumpul di Dili pada Selasa (22/3/2016) yang mengakibatkan sekolah-sekolah tutup di ibu kota pada hari itu.

"Kemungkinan ini adalah demonstrasi terbesar yang kami lihat sejak mengumumkan kemerdekaan," kata koordinator aksi Juvinal Dias pada AFP.

Dili mengatakan, Canberra melakukan aksi mata-mata dalam negosiasi ini dan memberikan Australia keuntungan komersil yang tak adil.

Dili ingin agar kesepakatan tersebut dihapuskan dan membicarakan masalah penentuan perbatasan laut yang baru.

Klaim pun dibuat di hadapan pengadilan di Den Haag. Dili mengatakan, Badan Intelijen Rahasia Australia (ASIS) memasang menyadap kantor kabinet Timor Leste dengan berpura-pura melakukan perbaikan.

Penyadapan, klaim DIli, dilakukan untuk memperoleh informasi tentang perjanjian gas di Laut Timor pada 2004.

Pendukung Timor di Australia, Indonesia, Malaysia dan Filipina kemungkinan berkumpul untuk mengadakan aksi solidaritas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com