Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang di Nevada, Hillary Pulihkan Momentum

Kompas.com - 22/02/2016, 17:30 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

LAS VEGAS, KOMPAS.com - Kandidat Calon Presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton meraih kemenangan krusial di kaukus Nevada, Minggu (21/2/2016) WIB. 

Hasil akhir menunjukan mantan Menteri Luar Negeri AS itu unggul dengan 52,7 persen berbanding 47,2 persen yang diraih pesaing tunggalnya Senator Vermont Bernie Sanders.

“Sebagian orang telah meragukan kampanye kami, namun kami tidak pernah saling meragukan,” tutur Hillary di pidato kemenangannya, kemarin.

Kemenangan ini sekaligus memulihkan kembali momentum politik Hillary setelah hasil memalukan di New Hampshire pekan lalu.

Kala itu, Istri Presiden ke 42 AS Bill Clinton itu dilibas 20 poin oleh Sanders. Kekalahan  telak yang sama sekali tidak diduga.

Hillary sebelumnya meraih kemenangan di pemilihan pertama di Iowa, namun hanya berselisihkan sangat tipis 0,3 persen.

Tentu, dengan hasil positif di Nevada membuktikan prediksi pengamat politik bahwa Hillary akan mulai meraih kemenangan di negara-negara bagian yang didominasi pemilih minoritas terutama pemilih Afro-Amerika.

Exit poll Nevada menunjukan kunci utama kemenangan Hillary adalah keunggulan telaknya di kalangan pemilih berkulit hitam di mana dia didukung 76 persen suara.

Dukungan kuat pemilih wanita dan pemilih manula juga ikut menjadi faktor pendukung kemenangan Hillary.

Dengan pemilihan pendahuluan berikutnya bergerak ke South Carolina dan "Super Tuesday", Hillary difavoritkan akan segera melaju kencang meninggalkan Sanders.

Sebab, pemilih Afro-Afrika adalah mayoritas pemilih di South Carolina. Termasuk, di negara-negara bagian selatan yang akan memilih di "Super Tuesday" 1 Maret.

"Super Tuesday" adalah hari pemilihan di mana 14 negara bagian yang didominasi negara bagian selatan akan serentak melakukan pemungutan suara.

Survey dari sejumlah lembaga survei menunjukan Hillary konsisten unggul sekitar 20 poin dari Sanders di wilayah yang sangat bersahabat dengan politisi wanita.

Sementara itu, Sanders, senator sosialis yang populer di kalangan pemilih muda perlu segera memikirkan bagaimana cara memotong defisit ketertinggalannya di kalangan pemilih minoritas.

Hal itu harus dia lakukan jika ingin melanjutkan perlawanannya terhadap Hillary.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com