Setelah menjual ginjalnya sendiri dengan harga 7.500 dollar AS atau sekitar Rp 104 juta pada Desember 2014, mahasiswa bernama Kasparaju Suresh itu kemudian menjadi agen penjualan ginjal.
Suresh yang belajar ilmu manajemen perhotelan di kota Hyderabad ini kemudian membujuk 15 orang lainnya untuk menjual ginjal mereka.
"Dia (Suresh) ingin menjalani kehidupan mewah dengan menjual ginjalnya sendiri," kata S Sudhakar, seorang perwira polisi distrik Nalgonda, negara bagian Telangana.
"Setelah mempelajari trik penjualan ginjal, dia kemudian menjadi agen," tambah Sudhakar.
Sudhakar menambahkan, setelah mendapatkan "donor" yang potensial, maka orang itu akan menjalani pemeriksaan di Gujarat atau Maharashtra.
"Selanjutnya, mereka diterbangkan ke Sri Lanka, tempat mereka menjalani pembedahan," lanjut Sudhakar.
Tiga rumah sakit di Kolombo, Sri Lanka, diduga terlibat dalam perdagangan ilegal ginjal ini.
"Para donor dibujuk lewat media sosial, seperti Facebook dan WhatsApp," kata Sudhakar.
Tiga orang lain yang ditangkap terkait perdagangan ilegal ginjal ini adalah Md Abdul Hafeez, Palem Mahesh, dan Kothapali Naresh. Semua tersangka berusia antara 20-an dan 30-an tahun.
"Para penerima ginjal dikenai biaya sebesar 2,7 juta rupee (sekitar Rp 560 juta) untuk menjalani transplantasi," tambah Sudhakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.