Antoine Leiris, suami dari Helen Muyal-Leiris (35) yang tewas dalam serangan berdarah itu, menyatakan bahwa dia dan bayi laki-lakinya tidak akan pernah takut terhadap teroris.
Dalam catatan tragisnya berjudul "Kamu tidak akan merasakan kebencianku", Leiris menulis, "Pada Jumat malam, kamu mencuri kehidupan seorang warga biasa, yang merupakan cinta sejatiku, ibu dari anakku. Walau begitu, kamu tidak akan merasakan kebencianku."
Leiris mengatakan, jika pembunuhan membabi buta itu dilakukan atas nama Tuhan dan membuat citra Tuhan menjadi demikian, maka setiap peluru dalam tubuh istrinya adalah sebuah luka di dalam hati Tuhan.
"Namun, tidak! Aku tidak akan membencimu, yang akhirnya justru akan memuaskanmu. Itu kan yang kamu inginkan. Bagiku, membalas kebencian dengan kemarahan sama saja menyerah pada kebodohan, seperti yang kamu lakukan sekarang ini."