Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara AS Sasar "Jihadi John" di Suriah

Kompas.com - 13/11/2015, 14:07 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.com - Militer AS, Kamis (12/11/2015), melancarkan sebuah serangan udara yang menyasar "Jihadi John", anggota ISIS bertopeng dan beraksen Inggris yang terlihat dalam sejumlah video pemenggalan sandera.

Juru Bicara Pentagon, Peter Cook, tidak menyebutkan secara pasti apakah Mohammed Emwazi, nama asli "Jihadi John" tewas dalam serangan tersebut. Cook mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Kita sedang menilai hasil operasi malam ini dan akan memberikan informasi tambahan jika waktunya sudah tepat."

Pentagon mengatakan serangan udara itu berlangsung di Raqa.

"Emwazi, seorang warga Inggris, berpartisipasi dalam sejumlah video yang memperlihatkan pembunuhan wartawan AS Steven Sotloff dan James Foley, pekerja bantuan AS Abdul-Rahman Kassig, pekerja bantuan Inggris David Haines dan Alan Henning, wartawan Jepang Kenji Goto, dan sejumlah lainnya sandera," kata Pentagon.

Pengungkapan aksi AS tersebut terjadi saat pasukan Kurdi Irak yang didukung serangan udara yang dipimpin AS memutus sebuah jalur suplai utama kelompok Negara Islam atau ISIS dengan Suriah dalam pertempuran merebut kembali kota Sinjar dari kaum militan.

Pemutusan permanen jalur suplai itu akan menghambat kemampuan ISIS memindahkan para petempur dan perlengkapan antara Irak utara dan Suriah, di mana kaum militan itu mengendalikan wilayah yang signifikan dan telah dinyatakan sebagai "khalifah."

Emwazi, seorang programmer komputer dari London, lahir di Kuwait dari sebuah keluarga tanpa kewarganegaraan (stateless) yang aslinya asal Irak. Orang tuanya pindah ke Inggris tahun 1993 setelah harapan mereka untuk mendapatkan kewarganegaraan Kuwait sirna.

Ia pertama kali muncul dalam sebuah video pada Agustus 2014 yang menunjukkan pemenggalan Foley, seorang jurnalis lepas berusia 40 tahun yang hilang sejak ia ditangkap di Suriah pada November 2012. Emwazi dijuluki "Jihadi John".

Video pemenggalan itu, yang berjudul "Sebuah pesan kepada Amerika", memicu horor di seluruh dunia.

Di dalam video itu, ISIS menyatakan bahwa Foley tewas karena Presiden Barack Obama memerintahkan serangan udara terhadap kelompok itu di Irak utara. Foley terlihat berlutut di tanah, mengenakan pakaian warna oranye yang menyerupai apa yang dipakai para tahanan yang ditahan di pangkalan angkatan laut AS di Teluk Guantanamo.

Dua minggu kemudian, seorang warga AS lain, Steven Sotloff, tewas dengan cara yang sama, juga di depan kamera dan oleh algojo beraksen Inggris yang sama.

Pada 16 November 2014, ISIS mengatakan telah mengeksekusi Peter Kassig, pekerja bantuan asal AS berusia 26 tahun yang diculik di Suriah pada Oktober tahun 2013. Pemenggalan itu dikatakan sebagai peringatan bagi Washington.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com