Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malapraktik Perbesar Alat Kelamin Pria di Indonesia Curi Perhatian Dunia

Kompas.com - 19/10/2015, 15:51 WIB

KOMPAS.com — Dalam konferensi internasional yang digelar oleh para ahli urologi sedunia atau Societe Internationale d'Urologie (SIU) di Melbourne, Indonesia mendapat banyak pengakuan.

Dua di antaranya adalah kasus memperbesar alat kelamin pria dengan suntikan berbahaya dan penggunaan teknologi yang dianggap terjangkau dalam menangani kasus yang berkaitan dengan saluran kemih.

Cukup banyak pria di Indonesia yang menginginkan ukuran kelaminnya lebih besar, tetapi banyak pula di antara mereka yang melakukannya tanpa pertimbangan medis.

Kasus paraffinoma, atau memperbesar penis dengan suntikan, termasuk yang banyak ditemukan di Indonesia.

"(Ada) 209 kasus mengenai paraffinoma pasien. Mereka menyuntik penisnya dengan minyak, bisa minyak rambut ataupun minyak kasuari," ujar dokter Boyke Soebahli, ahli urologi dari RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda.

Boyke memaparkan laporan tersebut dalam acara kongres ahli urologi sedunia yang diadakan di Melbourne, Jumat (16/10/2015).

Pemaparannya mendapatkan kekaguman dari sejumlah pakar urologi asal negara lain. Tak hanya itu, dr Boyke pun mendapatkan penghargaan atas salah satu pemaparan terbaik dalam kategori rekonstruksi urologi.

"Kasus ini menjadi unik di Asia, dan yang terbanyak memang terjadi di wilayah timur Indonesia. Beberapa laporan juga ditemukan di negara Asia Tenggara lainnya dan kawasan Timur Tengah," ujarnya.

Menurut dr Boyke, malapraktik dengan menyuntikkan benda asing ke alat kelamin pria tersebut menimbulkan komplikasi kulit penis yang mengeras dan tidak bisa berhubungan seks karena nyeri yang dirasakan.

Boyke mengaku, setidaknya ia menangani satu kasus paraffinoma setiap minggunya, meski ia berpendapat bahwa jumlah kasus tersebut menurun.

Tak hanya dr Boyke, dr Kuncoro Adi dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung juga mendapat sambutan luar biasa di Symposium on Affordable New Technologies in Urology (SANTU).

SANTU adalah forum yang mengangkat terobosan-terobosan teknologi terbaru dan terjangkau yang bisa digunakan dalam operasi berkaitan dengan saluran kemih. Simposium ini pun merupakan bagian dari kongres internasional urologi.

Kuncoro memaparkan soal penggunaan tabung untuk mengeluarkan bekuan darah di kantong kencing.

"Penggunaan selang yang biasanya dimasukkan ke dalam lambung ini saya pakai untuk penggunaan evakuasi bekuan darah di kantong kencing dengan tambahan teknologi endoskopi," ujarnya.

Biasanya operasi yang dilakukan cukup besar, tetapi teknologi yang ditemukan dr Kuncoro membuat bekuan darah lebih mudah dikeluarkan dalam waktu yang lebih cepat. Tidak hanya itu, tingkat risikonya lebih kecil jika dibandingkan metode lain, seperti Ellik Evakuator.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com