Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Iran: Rezim Suriah Tak Boleh Dilemahkan

Kompas.com - 28/09/2015, 11:22 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani, hari Minggu (27/9/2015), memperingatkan bahwa pemerintah Suriah harus diizinkan tetap berkuasa demi mencegah kelompok Negara Islam atau ISIS mengambil alih negeri itu.

Rouhani, yang berada di New York untuk menghadiri pertemuan Majelis Umum PBB, menyatakan bahwa prioritas haruslah untuk memerangi ekstrimis ISIS di Suriah, dan bahwa "reformasi politik" bisa menyusul.

"Jika kita ingin berhasil dalam memerangi terorisme, pemerintahan di Damaskus tidak boleh dilemahkan. Pemerintahan itu harus mampu melanjutkan pertarungan," kata Rouhani dalam pertemuan dengan para akademisi dan wartawan di New York.

"Jika pemerintah di Suriah dilemahkan, para teroris akan memasuki Damaskus" dan "seluruh negeri akan menjadi wilayah yang dikuasai, tempat yang aman bagi para teroris," katanya.

Pemimpin Iran itu tidak secara khusus membahas nasib Presiden Bashar al-Assad, meskipun ia menyatakan bahwa perubahan rezim harus dilakukan setelah ISIS dikalahkan.

Pernyataan Rouhani itu muncul di tengah diplomasi yang intens terkait cara untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung empat tahun di Suriah yang telah menewaskan lebih dari 240.000 ribu orang dan menyebabkan para pengungsi melarikan diri ke Eropa.

Rusia telah memperkuat perannya dalam membentuk masa depan Suriah pasca-perang dengan mengirim pasukan dan pesawat tempur ke Suriah untuk membantu pertempuran melawan ISIS.

Rouhani mengatakan, Iran dan Rusia punya "pola pikir yang hampir sama persis" menyangkut pemerintahan Al-Assad dan kelompok ISIS.

Serangan udara akan gagal

Setelah bertemu dengan Presiden Perancis Francois Hollande, Rouhani mengatakan bahwa telah terjadi pergeseran di Barat yang "sampai pada level tertentu" mengesampingkan desakan Assad harus lengser.  "Pendapat seperti itu (Assad harus mundur) tidak lagi punya banyak penggemar di Barat," katanya.

Rouhani juga berpendapat, perang melawan militan tidak bisa dimenangkan dengan serangan udara. Dia mengemuakan hal itu setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa pihaknya  mengesampingkan serangan darat untuk sementara waktu. "Kelompok teror tidak bisa dikalahkan oleh helikopter tempur, atau rudal atau pengeboman udara. Hal itu tidak mungkin," kata Rouhani.

Teheran telah menyediakan dukungan keuangan dan militer kepada rezim Damaskus serta penasihat militer di lapangan di Suriah.

Rouhani diperkirakan akan membahas krisis Suriah itu dalam pidatonya kepada Majelis Umum PBB pada Senin ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com