Angka itu anjlok drastis dari 50 persen yang diraih Hillary bulan Mei lalu. Senator Vermont Bernie Sanders yang pada awal tahun bukanlah siapa-siapa semakin mendekati Hillary dengan raihan 30 persen.
Sementara itu, Wakil Presiden Joe Biden yang belum memutuskan apakah akan mencalonkan diri berada di urutan tiga dengan 14 persen. Tiga kandidat tersisa, yaitu mantan Gubernur Maryland Martin O’Malley, mantan Senator Virginia Jim Webb, dan mantan Gubernur Rhode Island Lincoln Chafee, meraih antara 1-3 persen dukungan.
"Hasil ini menjadi peringatan bagi Hillary, dia tidaklah tidak mungkin tersentuh lagi seperti yang diperkirakan selama ini," tutur J Ann Selzer, Presiden lembaga survei itu.
Melesatnya elektabilitas Senator Sanders dinilai telah melukai Hillary. Sanders yang semula dianggap sebagai "lelucon" mengingat dia sendiri bukanlah anggota Partai Demokrat dan berstatus independen berideologi sosialis tanpa diduga berhasil membalikkan perkiraan pengamat. Di atas kertas tidak mungkin senator berusia 73 ini dapat memenangi nominasi capres. Namun, hal yang disukai dari dia adalah autentisitasnya.
Sanders atau Bernie, demikian dia sering dipanggil, berhasil menarik antusiasme massa dalam jumlah banyak dalam setiap kampanyenya. Sebanyak 96 persen pendukung Sanders menyatakan dukungan terhadap senator itu tidaklah karena tidak menyukai Hillary. Pendukungnya, terutama dari pemilih muda dan kaum liberal, melihat dia sebagai sosok yang anti-establishment, autentik, tidak suka berbasa-basi politik, dan jujur.
Walaupun begitu, Hillary tetap menjadi sosok favorit untuk menjadi capres Demokrat. Hasil survei menunjukkan, dua pertiga responden yakin mantan Senator New York itu dapat memenangi tiket ke Gedung Putih tahun depan. Sebanyak 61 persen responden juga tidak peduli dengan skandal e-mail yang mendera Hillary dalam beberapa bulan terakhir.
"Saya tidak akan terlalu serius menanggapi hasil survei mengingat ini masih Agustus, Hillary tetap favorit," tutur seorang calon pemilih Sean Bagniewski.
Pemilihan kaukus Iowa akan digelar 1 Februari mendatang dan selalu menjadi indikator penting kandidat mana yang akan memenangi tiket pencapresan partai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.