Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petinju Rusia Pukul "KO" 3 Berandalan Pengganggu Istrinya

Kompas.com - 26/08/2015, 22:20 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com — Sebuah kamera CCTV di sebuah kelab malam Rusia merekam aksi seorang petinju profesional yang menghajar tiga pria berandalan yang mencoba menggoda sang istri.

Kisahnya berawal ketika Nikolai Vlasenko (29), sang petinju, sedang berada di sebuah kelab malam di kota Starokorsunskaya, di wilayah barat Rusia bersama dengan istrinya.

Suatu saat, Vlasenko meninggalkan istrinya seorang diri karena ingin buang air kecil. Saat Vlasenko berada di toilet, muncul para pria berandalan mengganggu istri sang petinju. Saat istrinya itu tengah digoda, Vlasenko kembali dari toilet dan tak suka dengan pemandangan di depannya.

Berdasarkan sejumlah saksi mata, Leonti Yevdokimov (33), salah satu berandalan setempat, menyarankan kepada Vlasenko agar masalah itu diselesaikan di luar kelab dan sang petinju menyetujui saran tersebut.

Ternyata, berdasarkan rekaman CCTV, sekelompok pria sudah menunggu di sebuah gang di luar kelab malam itu. Tiba-tiba salah seorang kawan si berandalan langsung menghampiri Vlasenko.

Tanpa basa-basi, Vlasenko langsung melepaskan pukulan hook yang mendarat mulus di rahang si berandalan yang langsung terkapar. Melihat kawannya terkapar, pria kedua datang dan mencoba menendang si petinju. Namun, pukulan hook Vlasenko juga mengirim si berandalan ke tanah.

Berandalan ketiga kemudian muncul mencoba menghadapi Vlasenko yang langsung dijawab dengan tiga pukulan bersih ke wajah pria tersebut. Melihat tiga kawannya terkapar, beberapa berandalan lain menjadi ragu untuk melawan dan memilih untuk merawat ketiga rekannya yang babak belur.

Para berandalan itu sempat menyewa pengacara untuk menggugat Vlasenko. Namun, polisi mengatakan, mereka menghentikan tuntutan setelah rekaman CCTV membuktikan tindakan Vlasenko adalah sebuah pembelaan diri.

"Klien saya tak akan membiarkan mereka menggoda istrinya. Namun, dia bersedia membicarakan masalah itu baik-baik. Sayangnya, mereka memilih cara kekerasan sehingga klien saya harus mempertahankan dirinya," ujar kuasa hukum Vlasenko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com