Korut Bangun Landasan Pacu Khusus untuk Jet Pribadi Kim Jong Un

PYONGYANG, KOMPAS.com — Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah membangun sejumlah landasan pacu tak jauh dari istana kepresidenan di berbagai daerah di negeri itu untuk didarati pesawat jet pribadinya.

Peneliti Curtis Melvin, dari Institut AS-Korea di Universitas John Hopkins, Washington DC, mengungkap kabar ini lewat sejumlah citra satelit terbaru yang dipublikasikannya.

"Sejumlah landasan pacu dibangun dekat dengan beberapa kediaman keluarga Kim dan bersebelahan dengan beberapa stasiun kereta api yang biasa digunakan ayahnya, Kim Jong Il," ujar Melvin kepada kantor berita Reuters.

Melvin menambahkan, citra satelit terbaru itu mengungkap setidaknya terdapat lima landasan pacu baru di negeri terisolasi tersebut. Salah satunya dibangun di dengan Istana Wonsan dengan panjang landasan 500 meter.

Landasan pacu di dekat Istana Wonsan ini digunakan untuk menyambut delegasi pemain basket yang dibawa Dennis Rodman ke Korea Utara pada September 2013.

Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un, dikenal sebagai sosok yang takut terbang dan selalu menggunakan kereta api berlapis baja untuk bepergian, termasuk dalam kunjungan kenegaraan ke Rusia dan China.

Namun, Kim Jong Un sangat menyukai dunia penerbangan selama memerintah negeri itu. Televisi pemerintah kerap memperlihatkan Kim Jong Un mengemudikan sendiri sebuah pesawat terbang, termasuk sebuah pesawat buatan Korea Utara yang mirip dengan Cessna.

Dia juga pernah difoto tengah duduk di dalam kokpit sebuah jet tempur milik Angkatan Udara Korea Utara. Pada Februari lalu, media pemerintah merilis foto Kim Jong Un meninjau pembuatan jendela untuk jet pribadinya di Pyongyang.

Jet pribadi Kim Jong Un adalah sebuah pesawat Ilyushin IL-62 yang dibangun pada masa keemasan Uni Soviet. Pesawat ini dinamai "Chanmae-1", yaitu nama seekor burung elang asli Korea Utara.

Pada April lalu, Kim Jong Un juga meninjau industri pembuatan pesawat terbang ringan. Setelah meninjau, Kim mencoba sendiri menerbangan pesawat ringan itu.

"Saya harus mencoba (menerbangkan) karena pesawat terbang ini diproduksi oleh masyarakat kelas pekerja kita," kata Kim Jong Un kala itu seperti dikutip media pemerintah.