Aparat Jerman, yang membantu melatih pasukan Kurdi, mengatakan sedikitnya 60 serdadu Kurdi mengalami kesulitan pernapasan setelah serangan ISIS di dekat Kota Makhmour, sebelah barat daya Irbil.
“Kami memiliki sejumlah indikasi bahwa terdapat serangan yang menggunakan senjata kimia,” ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman kepada kantor berita AFP.
Untuk menyelidiki kebenaran dugaan tersebut, Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan beberapa pakar asal Amerika Serikat dan Irak tengah menuju lokasi kejadian.
Sebagaimana dikutip surat kabar Wall Street Journal, beberapa pejabat AS mengatakan ISIS amat mungkin memperoleh zat kimia mustard dari Suriah, meskipun pemerintah Suriah sebelumnya menegaskan semua persediaan senjata kimia telah dimusnahkan.
Apabila terpapar pada manusia, zat kimia mustard atau belerang mustard menyebabkan kulit melepuh, sakit mata, dan nyeri pada saluran pernapasan.
Tuduhan bahwa ISIS melancarkan serangan kimia bukanlah yang pertama kali dikemukakan. Pada awal tahun ini, pemerintahan Kurdi di bagian utara Irak mengklaim memiliki bukti bahwa ISIS memakai zat klorin dalam serangan bom mobil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.