Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Mulai Dijauhi Kalangan Republiken

Kompas.com - 10/08/2015, 15:10 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — 
Donald Trump tak henti memunculkan kontroversi. Pengusaha papan atas yang mencalonkan diri sebagai kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu dilarang mengikuti RedState Gathering, pertemuan negara bagian pendukung Partai Republik di Atlanta, Georgia.

Undangan bagi Trump dicabut panitia, Sabtu (8/8/2015), gara-gara ucapannya yang dianggap keterlaluan mengomentari apa yangterjadi pada debat kandidat Republiken yang diselenggarakan Fox News, Kamis lalu. Ketua penyelenggara RedState Gathering, Erick Erickson, menyebut ucapan Trump tentang moderator Megyn Kelly sudah keterlaluan.

Saat diwawancara CNN, sehari kemudian, Trump mengatakan, Kelly terus menyerang dirinya. Trump menuding Kelly, yang juga presenter berita stasiun Fox News, berlaku tidak adil. "Dia adalah seseorang yang sangat tidak saya hormati," katanya.

Jawaban ini adalah kelanjutan dari debat saat Kelly antara lain menanyakan sikap Trump yang kerap merendahkan perempuan. Ketika itu Trump langsung menyatakan Kelly bersikap tidak adil. Trump tidak menjawab apa yang ditanya, malah dia mengomentari tentang Kelly.

Kepada CNN yang mewawancarai lewat telepon, Trump mengatakan, "Kamu bisa lihat ada darah dari matanya, darah dari suatu tempat."

Erickson menggarisbawahi komentar itu dan langsung membatalkan undangan khusus untuk Trump. Tim kampanye Trump segera mengklarifikasi dengan menyebut darah yang dimaksud adalah dari hidung Kelly.

Erickson tak peduli dengan protes pendukung Trump atas keputusannya ini. Apalagi, sejumlah surat elektronik bernada protes yang diterimanya menggunakan kata-kata bernada rasial dan kasar.

Trump melalui akun Twitter menyampaikan kekecewaan kepada Fox News. "Seharusnya kalian malu. Saya mendapat peringkat debat tertinggi dalam sejarah kalian dan kalian tidak mengatakan apa-apa, kecuali keburukan," kata Trump yang punya 3,5 juta pengikut di Twitter.

Debat kandidat pertama Republiken di Cleveland itu menjadi ajang debat terbesar yang mengundang perhatian 24 juta pemirsa. Fox News sendiri terkejut. "Benar-benar angka yang mengerikan," kata Howard Kurtz, komentator media Fox. Sebagai perbandingan, debat pemilihan presiden Mei 2011 hanya ditonton 3,3 juta pemirsa.

Pecat

Kabar lain dari kubu Trump adalah pemecatan penasihat politik terkemuka, Roger Stone. Tim kampanye Trump beralasan, "Stone ingin memanfaatkan kampanye untuk publikasi dirinya dan Trump ingin tetap fokus pada tema kampanyenya, bagaimana membuat Amerika kembali berjaya."

Namun, Stone menyangkal telah dipecat, justru dia yang memecat Trump. Stone mengatakan, dirinya tak setuju dengan perubahan arah saat Trump melawan Megyn Kelly.

Pesaing Trump memanfaatkan situasi ini. Carly Fiorina, satu-satunya kandidat perempuan Partai Republik, mengirim kicauan, "Saya mendukung Megyn Kelly."

Kandidat Scott Walker mengikuti Fiorina. "Saya setuju Carly Fiorina, tak ada maaf atas komentar Trump," kicau Walker. (AFP/AP/REUTERS/RET)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 Agustus 2015, di halaman 10 dengan judul "Trump Mulai Dijauhi Kalangan Republiken".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com