Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diplomat Indonesia Perdalam Kemampuan Diplomasi di Australia

Kompas.com - 05/06/2015, 10:21 WIB
CANBERRA, KOMPAS.com - Para diplomat Indonesia yang sedang mengikuti Pendidikan Lanjutan (Sesparlu) baru saja mengunjungi Australia guna memperdalam kemampuan mereka untuk menjadi diplomat senior.

Dalam kunjungan selama 10 hari tersebut, mereka berada di Canberra, Sydney dan Melbourne dan berinteraksi dengan berbagai kalangan, mulai dari kalangan pemerintahan sampai ke kalangan bisnis.

"Secara keseluruhan rombongan berjumlah 30 orang. Sebagian besar adalah diplomat, namun juga ada dari instansi lain," kata Direktur Sekolah Staf dan Pimpinan Departemen Luar Negeri (Sesparlu) Odo R.M Manuhutu dalam percapakan dengan wartawan ABC Australia Plus Indonesia L Sastra Wijaya di Melbourne, Rabu (3/6/2015).

Menurut Odo Manuhutu, para diplomat yang datang ke Australia adalah mereka yang sudah cukup senior dalam jenjang karier di Departemen Luar Negeri.

"Mereka biasanya berusia sekitar 40 tahunan ke atas, sudah pernah mendapat penempatan di luar negeri beberapa kali. Jadi sekarang mereka menjalani pendidikan untuk jenjang lebih tinggi lagi misalnya nanti menjadi dutabesar," kata Odo.

Program kunjungan Sesparlu ini diadakan bekerja sama dengan AIC (Australian Indonesian Center) yang berpusat di Universitas Monash, sebuah lembaga yang dibentuk oleh Australia-Indonesia untuk mempererat hubungan kedua negara.

Menurut Odo Manuhutu, sebenarnya jadwal kunjungan mereka ke Australia dilakukan bulan Maret lalu, namun ditunda karena ketika itu hubungan antara Australia-Indonesia menegang sehubungan dengan rencana eksekusi terhadap Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

Setelah kedua terpidana mati narkoba asal Australia tersebut dieksekusi bulan April, Australia menarik Dubesnya Paul Grigson dari Jakarta.

"Kita memutuskan untuk melaksanakan kunjungan sekarang karena seperti kata Dubes Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat bahwa Indonesia memahami perasaan warga Australia, dan juga pernyataan PM Tony Abbott bahwa hubungan kedua tetap akan tetap berlanjut," kata Odo Manuhutu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com