Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengepungan Museum Nasional Tunisia Berakhir, 17 Turis Tewas

Kompas.com - 18/03/2015, 22:40 WIB
TUNIS, KOMPAS.com — Aparat keamanan Tunisia menewaskan dua orang bersenjata yang menyerang Museum Bardo di Tunis. Penyerangan itu menewaskan 17 turis dan seorang petugas polisi.

Perdana Menteri Tunisia Habib Essid, Rabu (18/3/2015), mengatakan, 19 orang tewas dalam insiden itu, termasuk 17 turis asal Italia, Jerman, Polandia, dan Spanyol. Sementara itu, 22 turis lain, ditambah dua warga Tunisia, terluka akibat serangan tersebut.

"Aksi pengecut ini dilakukan untuk merusak perekonomian Tunisia, khususnya sektor pariwisata yang memberikan kontribusi besar untuk ekonomi," kata PM Habib Essid.

"Masih banyak pertempuran harus dijalani. Kami minta semua warga Tunisia bekerja sama melawan aksi terorisme seperti ini," tambah Essid.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Tunisia mengatakan, satu polisi tewas saat aparat keamanan negeri itu mencoba untuk menyelamatkan sandera yang berada di dalam museum.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Ali Aroui, kepada stasiun radio Mosaique mengatakan bahwa penyanderaan di Museum Bardo sudah berakhir, dan semua sandera dalam kondisi selamat.

Serangan dengan target lokasi tujuan wisata utama seperti ini menjadi pukulan berat bagi Tunisia yang mengandalkan kedatangan wisatawan Eropa untuk menunjang perekonomian negeri itu.

Sebenarnya, situasi politik Tunisia jauh lebih stabil ketimbang negara-negara tetangganya di kawasan Maghribi. Namun, beberapa tahun terakhir, Tunisia harus berjuang keras menghadapi kelompok-kelompok ekstremis yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Selain itu, terdapat kelompok ekstremis yang terkait dengan Al Qaeda di Afrika Utara (AQIM), yang kerap menyerang pasukan keamanan Tunisia. Serangan yang terjadi di Museum Bardo itu adalah yang terburuk sejak bom Al Qaeda menghancurkan sebuah sinagoge di pulau wisata Djerba, dan menewaskan 21 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com