Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Dukun Ditangkap di Tanzania

Kompas.com - 12/03/2015, 19:26 WIB
DAR ES SALAAM, KOMPAS.com - Lebih dari 200 orang ditangkap di Tanzania sebagai bagian dari penumpasan secara nasional terhadap dukun yang terkait dengan gelombang serangan dan pembunuhan terhadap kaum albino di negara itu, kata polisi, Kamis (12/3/2015).

Polisi telah menangkap 225 dukun tradisional tidak berlisensi dan peramal dalam sebuah operasi khusus yang dilakukan di beberapa wilayah di negara Afrika timur itu dan dijadwalkan akan diperluas ke semua 30 wilayah.

"Beberapa dari mereka yang ditangkap itu ditemukan memiliki barang-barang seperti kulit kadal, gigi babi hutan, telur burung unta, ekor monyet, cakar burung, ekor keledai dan kulit singa," kata juru bicara polisi, Advera Bulimba.

Bulimba mengatakan, tindakan polisi akan menyasar seluruh jaringan gangster, para pedagang dan dukun

Penangkapan massal tersebut terjadi beberapa hari setelah Presiden Jakaya Kikwete mengatakan bahwa serangan berkelanjutan terhadap orang-orang albino, yang kemudian beberapa bagian tubuh mereka digunakan untuk sihir, sangat "menjijikkan dan memalukan bagi bangsa".

Menurut PBB, setidaknya 76 orang albino telah dibunuh sejak tahun 2000. Potongan-potongan tubuh mereka tubuh dijual seharga sekitar 600 dolar AS dan seluruh tubuh bisa laku seharga 75.000 dollar.  Sebanyak 34 orang albino lain selamat walau beberapa tubuh mereka telah dipotong dan para pencuri telah menggali setidaknya 15 makam orang albino untuk mencari anggota tubuh mereka yang terkubur.

Albinisme merupakan suatu kondisi genetik turunan yang menyebabkan tidak adanya pigmentasi pada kulit, rambut dan mata. Menurut sejumlah pakar, kondisi albinisme terjadi pada satu dalam setiap 1.400 orang Tanzania, sering sebagai akibat dari perkawinan sedarah. Di Barat, kondisi itu hanya terdapat pada satu kasus dalam setiap 20.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com