"Saya kira telah terjadi perubahan di Timur Tengah," kata James Clapper, direktur intelijen nasional, merujuk persepsi terkait ISIS di kawasan.
"Ini tidak akan terjadi dalam semalam. Namun, saya kira kebrutalan yang dipublikasikan ISIS, seperti pemenggalan, pembakaran hidup-hidup, telah memberikan efek di Timur Tengah," ujar Clapper dalam sebuah acara yang digelar oleh Dewan Hubungan Luar Negeri.
Sebagai akibat dari kebrutalan ISIS, lanjut Clapper, sumbangan yang diterima ISIS dari berbagai tokoh atau negara Islam menurun drastis.
"Terjadi penurunan drastis. Namun, sumbangan simpatisan hanya menyumbang kurang dari satu persen pendapatan ISIS. Sebagian besar pendapatan ISIS datang dari perampokan bank, pemerasan, penyelundupan minyak di kawasan yang dikuasai ISIS," tambah Clapper.
Uni Emirat Arab, Qatar, Arab Saudi, dan negara-negara Muslim Sunni lainnya telah lama dicurigai membiarkan aliran dana mengarah ke ISIS. Namun, semua negara itu membantah tuduhan tersebut.
Tudingan semacam itu sempat membuat Wakil Presiden AS Joe Bidden harus meminta maaf kepada Pemerintah Uni Emirat Arab, Turki, dan Arab Saudi tahun lalu. Permintaan maaf itu disampaikan setelah Biden menuding pemerintah ketiga negara itu mengirim uang dan senjata kepada kelompok militan Suriah yang memerangi Bashar al-Assad.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.