Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Raymond Sapoen dari Kanding, Banyumas ke Suriname

Kompas.com - 08/02/2015, 15:27 WIB


Dalam beberapa hari terakhir, nama Desa Kanding di Banyumas, Jawa Tengah, mengemuka setelah kakek buyut Menteri Perdagangan dan Perindustrian sekaligus calon presiden Suriname, Raymond Sapoen, disebut-sebut berasal dari desa itu.

Lokasi Desa Kanding di Banyumas, Jawa Tengah tidaklah terlalu sulit dicapai. Desa berjarak sekitar 20 kilometer arah tenggara Kota Purwokerto itu terletak di jalan provinsi penghubung antara Banyumas menuju Banjarnegara. Kantor desanya berada di pinggir jalan raya.

Seperti desa-desa umumnya di Banyumas, warga setempat umumnya berprofesi sebagai petani, baik di sawah maupun di perkebunan.

Sebelum menjadi warga Suriname, kakek buyut calon Presiden Suriname Raymond Sapoen diduga berasal dari desa tersebut. Dia diduga dikirim pemerintah kolonial Belanda ke Suriname sebelum era kemerdekaan.

Sangkaan itu pertama kali dilontarkan Arie Grobbee, warga keturunan Belanda yang kini bermukim di Desa Karangbanjar, Purbalingga.

Arie juga anggota Paguyuban Sambungroso Jawa-Suriname yang merupakan paguyuban orang Jawa di Suriname, Indonesia, serta wilayah lainnya di seluruh dunia.

Ditemui di rumahnya pada Rabu (4/2/2015), Grobbee mengungkapkan bagaimana awal kisah dia menelusuri riwayat Raymond Sapoen.

Grobbee mengaku menghubungi seorang temannya di Belanda, August de Man, begitu melihat ada nama Sapoen pada Raymond Sapoen, beberapa waktu lalu.

"Teman saya memberikan data mengenai siapa jati diri Sapoen beserta fotonya. Saya kaget, ternyata dari data arsip yang dimiliki Pemerintah Belanda tersebut, Sapoen berasal dari Desa Kanding, Banyumas. Data tersebut menyebutkan bahwa Sapoen berangkat dari Batavia pada 1928 ke Suriname. Waktu itu, tempat yang dituju adalah Paramaribo," jelasnya.

Pada situs Arsip Nasional Belanda, BBC memang menemukan nama Sapoen dalam daftar warga Hindia Belanda yang dikirim pemerintah kolonial Belanda ke Suriname.

Tertera dalam daftar tersebut, Sapoen diberangkatkan ke Paramaribo pada 30 Juni 1928 menggunakan kapal bernama Merauke II. Asal Sapoen dari Desa Kanding, Banyumas, juga disebutkan.

Dalam sepekan terakhir, Arie menyatakan dirinya mencari tahu apakah masih ada kerabat Sapoen yang hidup di Desa Kanding.

"Saya mulai melakukan pencarian melalui kepala desa (Kades), selanjutnya ke warga Desa Kanding. Setelah saya telusuri, ternyata ada yang mengenal wajah Sapoen. Ketika itu saya sodorkan foto, ada warga bernama Radam. Dan saya juga menemukan warga bernama Parsono yang mirip dengan wajah Raymond Sapoen," katanya.

Penelusuran kerabat di desa

Setelah itu, BBC mencoba menelusuri sejumlah warga yang diyakini masih kerabat Sapoen. Adalah Radam, pria berusia 83 tahun, yang mengaku kenal dengan Sapoen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com