Gadis cilik itu, yang dipanggil Siyao, muncul di fasilitas pemandian di kota Kunming, Provinsi Yunnan, China barat laut, setelah kakeknya mengatakan bahwa dia ingin mandi air hangat dan setelah itu pijat yang bikin tubuh rileks.
Namun, ketika hendak membayar tagihan, staf tempat itu mengatakan bahwa sang kakek tiba-tiba mengatakan dirinya lupa membawa uang dan harus pulang ke rumah untuk mengambil uang.
Manajer rumah pemandian itu, Mee Wang (40 tahun), menjelaskan, "Dia mengatakan kepada bagian penerimaan tamu bahwa akan meninggalkan cucunya Siyao di situ, sebagai bukti bahwa dia bermaksud untuk kembali, dan kemudian pergi."
Namun, hingga sore kakek itu masih belum juga kembali. Mereka pun harus merawat gadis kecil itu yang kini telah lebih dari sebulan tinggal di situ. Siyao kini sudah berteman baik dengan para staf rumah pemandian, yang mengatur tempat nyaman baginya untuk tidur pada malam hari. Ketika pusat pemandian itu tutup, mereka membiarkan televisi tetap dinyalakan sehingga dia tidak merasa kesepian atau takut.
Para staf juga membawa makanan buat gadis itu dan telah memberinya pakaian ganti. Dia menggunakan fasilitas rumah pemandian itu untuk mencuci dan mandi.
Kisah Siyao itu juga diberitakan di media lokal dengan permohonan kepada sang kakeknya agar datang menjemputnya. Namun, dia tak kunjung muncul. Itu berarti, gadis tersebut masih tetap dalam perawatan staf, meskipun dinas sosial telah didesak untuk campur tangan.
Rumah-rumah pemandian populer di kota-kota China dan digunakan warga yang tidak memiliki pemanas atau air yang mengalir di rumah. Di pusat-pusat pemandian seperti itu, orang-orang bisa mandi, membersihkan diri, bersantai, dan menikmati pijat kaki atau tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.