Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Bersenjata Serbu Hotel Mewah di Tripoli, 3 Tewas

Kompas.com - 27/01/2015, 20:18 WIB
TRIPOLI, KOMPAS.com — Sekelompok orang bersenjata menyerbu sebuah hotel mewah di Tripoli, Libya, yang biasa dihuni warga asing, Selasa (27/1/2015), meledakkan sebuah bom mobil dan menewaskan sedikitnya tiga orang.

Aparat keamanan Libya mengepung Hotel Corinthia di pusat kota Tripoli dan suara baku tembak terdengar jelas dari tempat yang tak jauh dari hotel tersebut.

"Seorang penjaga keamanan hotel tewas ketika bom mobil meledak di luar hotel itu dan dua orang lainnya tewas ketika orang-orang bersenjata itu menyerbu masuk," kata juru bicara aparat keamanan Libya, Issam al-Naass.

Sementara lima orang lainnya terluka termasuk dua pekerja hotel asal Filipina yang terjebak ledakan bom mobil. Saat ini sejumlah ambulans terlihat berkumpul di sekitar hotel.

Dalam sebuah pernyataan singkat lewat Twitter, cabang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Tripoli mengklaim menjadi dalang serangan tersebut.

Sejauh ini belum diketahui apalah masih ada tamu di dalam hotel tersebut, yang merupakan pusat kegiatan diplomatik dan pemerintahan di Tripoli.

"Situasinya masih berkembang, apa yang kami dengar adalah apa yang juga disiarkan berita," kata juru bicara jaringan Hotel Corinthia yang berbasis di Malta, Matthew Dixon.

"Kami mendoakan semua karyawan dan tamu kami, tetapi kami belum memiliki informasi lebih banyak," tambah Dixon.

Sementara itu, Ketua Bidang Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Feredica Mogherini mengecam serangan bersenjata di Libya itu. Dia menyebut serangan tersebut sebagai sebuah aksi terorisme tercela yang merusak upaya menciptakan kedamaian dan stabilitas di Libya.

Pada Senin (26/1/2015), dimulai putaran pembicaraan baru di Geneva, Swiss, antara faksi yang saling berseteru di Libya untuk menerapkan sebuah peta jalan untuk membentuk sebuah pemerintahan bersatu.

Negeri di Afrika Utara ini terkungkung konflik sejak revolusi rakyat menggulingkan Moammar Khadafy pada 2011. Sejak saat itu, faksi-faksi dan milisi-milisi bersenjata terlibat perebutan kota-kota penting dan sumber daya minyak negeri tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com